BANDUNG, KOMPAS.com - Kisruh saat membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Soreang, Kabupaten Bandung, menjadi perbincangan di jagat maya setelah videonya diunggah di Instagram oleh akun @brondon pada Kamis (10/4/2025).
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah warga yang tengah mengantre pembayaran pajak kendaraan bermotor mengamuk tepat di depan salah satu loket pembayaran.
Dari narasi yang dituliskan, insiden itu terjadi setelah sejumlah warga yang telah lama menunggu tiba-tiba didahului antrean mereka oleh salah seorang warga yang diduga menitipkan sejumlah uang kepada petugas agar proses pembayaran pajak bisa berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Viral Antrean Motor di Samsat Soreang Bandung, Warga Antusias Bayar Pajak Kendaraan Usai Pemutihan
Diduga, uang yang dititipkan kepada oknum petugas yang tengah berjaga itu disimpan di dalam map berisi berkas pembayaran pajak.
Analis Kebijakan P3DW Kabupaten Bandung 2 Soreang, Nunung Nurhayati, membenarkan adanya kisruh tersebut.
Dia menjelaskan kekacauan itu terjadi pada pukul 14.30 WIB, tepat di loket pembayaran Bank Jawa Barat (BJB).
Saat itu, petugas kasir bank BJB sedang melakukan pelayanan.
Kemudian, ada warga yang melakukan proses balik nama mendekat ke loket.
Menurutnya, warga tersebut melihat kasir BJB tengah memproses berkas lain, dan merasa nomor antreannya didahului.
"Kemudian, warga tersebut merasa didahului oleh wajib pajak lain. Padahal berkas yang diproses pembayarannya oleh kasir BJB adalah berkas perpanjangan 5 tahunan yang sudah berproses dari hari kemarin, tetapi karena kekurangan uang (ditunda), lalu datang lagi ke loket pada kemarin untuk melunasi seluruh pembayaran tersebut tanpa melalui antrean," ujarnya ditemui di Samsat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/4/2025).
Lantaran merasa didahului, warga itu berkomunikasi dengan warga lainnya, sehingga terjadi kisruh seperti yang tergambar dalam video yang tersebar di media sosial.
"Petugas kasir diteriaki dan dibentak oleh wajib pajak yang ada," ujarnya.
Untuk meredam situasi, pihaknya meminta bantuan petugas kepolisian yang berdinas di Samsat Soreang.
"Untuk menenangkan para wajib pajak tersebut, sehingga situasi kondusif kembali," katanya.
Dia mengeklaim, apa yang terjadi kemarin merupakan kesalahan komunikasi dari petugas dan warga.
Mewakili Samsat Soreang, Nunung meminta maaf atas kejadian tersebut.
Baca juga: Ramai Datangi Samsat Soreang, Warga Terbantu Kebijakan Hapus Pajak Kendaraan Dedi Mulyadi
Kejadian itu tidak lepas dari antusias warga yang tengah berupaya mensukseskan program yang telah dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Dari kami, pertama-tama kami menghaturkan maaf atas kejadian kemarin. Sebagaimana diketahui, antusiasme masyarakat dalam program pemutihan ini sangat besar, sehingga masyarakat yang datang sangat membeludak ke Samsat Soreang. Dan kami ke depannya akan memperbaiki kinerja layanan semaksimal mungkin demi tersukseskan program dari Gubernur," ujar dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini