BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan akan memenuhi sarana dan prasarana sekolah SMA dan SMK negeri yang mengalami kekurangan kursi dan meja dampak dari penambahan rombongan belajar (rombel) menjadi maksimal 50 siswa per kelas.
"Kursi nanti dipenuhi semuanya," ujarnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (14/7/2025).
Ia menegaskan bahwa penambahan kursi dan meja tersebut tidak akan menggunakan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, melainkan dari kocek pribadinya.
"Enggak usah (pakai APBD), kursi mah dibeliin saya saja aman," kata Dedi.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah di SMAN 1 Bandung, Kekurangan Kursi dan Meja
Bagi sekolah negeri di bawah pengelolaan Pemprov Jabar, diimbau untuk segera melapor ke Dinas Pendidikan Jawa Barat bila mengalami kekurangan kursi dan meja.
"Saya sudah meminta kemarin mendapat laporan, kemarin laporan ke saya kursinya cukup, ya kan? Tapi kalau hari ini kurang, ya kami support kursi dan mejanya," ucap Dedi.
Selain itu, Dedi menambahkan bahwa Disdik Jabar telah memasang sekitar 150 pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di kelas 10 SMA dan SMK untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Hari ini juga kami supporting AC, loh. Dua hari ini sudah 150 AC kami pasang dari target 800 yang akan kami pasang," tuturnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Kumuh TPA Sarimukti, Warga Diberi Uang Pengganti
Sebelumnya diberitakan, SMA Negeri 1 Kota Bandung mengalami kekurangan kursi dan meja pada hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025).
Ratusan peserta didik baru pun terpaksa menggunakan kursi susun atau chitose untuk sementara waktu, karena belum masuk kegiatan pembelajaran.
Adapun jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2025-2026 mencapai 484 orang yang dibagi menjadi 11 rombel.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini