CIREBON, KOMPAS.com - Kasus foto gadis yang diedit tanpa busana menggunakan aplikasi kecerdasan buatan (AI) atau akal imitasi viral di sejumlah media sosial.
Korban foto tanpa busana itu merupakan pelajar tingkat SMP di Kota Cirebon yang dilakukan rekannya sendiri.
Korban dan keluarga merasa trauma berat.
Foto tersebut direkam dalam bentuk video berdurasi 37 detik yang telah menyebar luas dalam beberapa platform aplikasi.
Baca juga: Tukang Bubur di Cirebon Nekat Jual Ganja Nyaris Capai 2 Kg, Pemasok dari Bandung
Video itu merekam foto dari sebuah grup aplikasi WhatsApp dan juga dari galeri penyimpanan.
Beberapa foto berupa gadis tanpa busana dan beberapa foto lainnya masih berbentuk asli atau belum diedit.
Kuasa Hukum Korban, Sharmila, menyampaikan bahwa enam korban bersama keluarganya yang menjadi klien merasa sangat trauma berat.
Mereka tak menyangka hal ini menimpa putri mereka.
Terlebih lagi, ini menjadi jejak digital yang sangat sulit dihapus dan membekas.
"Sangat, sangat trauma. Korban-korban ini perempuan, sejak viral sampai kapan bisa dihapus? Yang sudah beredar fotonya di dunia maya, sampai kapan bisa hilang? Terutama orangtuanya, sangat bersedih," kata Sharmila saat ditemui Kompas.com, Senin (25/8/2025) malam.
Baca juga: Sukarso Tewas Tercebur dan Terjepit Kapal di Dermaga Muara Jati Cirebon
Sharmila menegaskan bahwa nasib para korban yang diedit fotonya menggunakan badan terbuka vulgar ini sangat malang.
Masa depan mereka sangat dirugikan dengan jejak digital yang sudah menyebar ke mana-mana.
Mereka sangat khawatir hal itu dianggap benar oleh orang yang tidak mengetahui kasus ini sebenarnya.
Begitu pun saat mereka mau mengejar jenjang pendidikan, menjalani rumah tangga, dan lainnya.
Bahkan, kata Sharmila, para korban yang berhijab pun tetap dapat sangat dirugikan.