YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Satu korban dalam insiden kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah masih dirawat intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Batia dua tahun berinisial A, saat ini kondisinya masih kritis dengan luka basar mencapai 63 persen.
Sebelumnya, A dirawat bersama dengan ibunya Y (30) di RSUP Dr. Sarjito. Namun, korban Y meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif akibat luka bakar parah yang dialaminya.
Baca juga: Warga Masih Trauma Pascakebakaran Sumur Minyak Blora, Belum Berani Tidur di Rumah
Manager Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, mengonfirmasi kondisi terkini dari pasien A.
"Anak A yang kemarin masuk bersama ibunya yang lebih dahulu... tidak tertolong. Kami sampaikan kondisinya (pasien A) masih dalam kondisi kritis," ujar Banu Hermawan, Senin (25/08/2025).
Banu menjelaskan, pasien A saat ini masih sangat bergantung pada ventilator untuk membantu pernapasannya.
Dia berkata. tim medis terus melakukan berbagai upaya secara maksimal untuk menyelamatkan nyawanya.
"Berbagai pengobatan, karena ini masih anak-anak ya, ya kita optimalkan. Kita perawatan rutin, ganti perban dan lain sebagainya supaya tidak infeksi itu meluas," ucapnya.
"Pada prinsipnya itu, kondisinya saat ini kita masih berjuang untuk supaya harapan hidup bagi anak A ini menjadi lebih baik," imbuhnya.
Luka bakar yang dialami A sebagian besar berada di tubuh bagian depan, yang membuat penanganan pernapasannya menjadi krusial.
"(Luka bakar) Untuk anak ini 63 persen. Dia lebih banyak ada di area depan. Sehingga ventilator itu supaya tenggorokannya tidak lengket. Dengan ventilator itu sebagai bantuan nafas," tutur Banu.
Baca juga: Kobaran Api Sumur Minyak di Blora Akhirnya Padam Setelah 7 Hari, Berkat Teknik Injek Air Asin
Diberitakan sebelumnya, kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, telah menewaskan total empat orang.
Menurut data BPBD Blora, korban meninggal adalah Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30), yang merupakan ibu dari pasien A.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, sebelumnya telah mengonfirmasi meninggalnya Yeti.
"Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka atas nama Yeti meninggal dunia. Beliau sebelumnya mengalami luka bakar serius dan dirawat intensif di RS Sardjito,” kata Agung, dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini