BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) telah menindaklanjuti arahan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, terkait penempatan kepala sekolah untuk SMA dan SMK negeri agar sesuai dengan domisili masing-masing.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah sekaligus kesejahteraan mereka.
Kepala Disdik Jabar, Purwanto menjelaskan, penataan penempatan kepala sekolah ini telah melalui proses pemetaan yang ketat.
"Kita sudah pemetaan, jadi salah satu bentuk kesejahteraan yang kita berikan kepada kepala sekolah adalah mereka bisa kembali bertugas di kabupatennya masing-masing," ujarnya saat ditemui di Kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Islah dengan Dedi Mulyadi, BMPS Cianjur Cabut Gugatan PTUN soal Rombel
Purwanto menyebutkan, jumlah kepala sekolah yang diangkat pada periode ini mencapai 229 orang, sementara total posisi kepala sekolah yang kosong di Jabar sekitar 644 kursi.
Ia menambahkan, skema penempatan kepala sekolah sesuai domisili akan memberikan efek domino positif, baik terhadap efektivitas kinerja maupun mutu pendidikan.
"Jadi pokoknya, prinsipnya semua kepala sekolah yang berasal dari kabupaten di luar tempat kerjanya kita sudah susun sekarang untuk diusulkan ke PKM," kata Purwanto.
Baca juga: Jelaskan Masyarakat dan Pemimpin Sama-sama Punya Sifat Koruptif, Dedi Mulyadi: Itu Fitrah Manusia...
Ia mengungkapkan, proses pergeseran kepala sekolah ini hampir rampung, dengan tahap pengusulan sudah selesai dan kini tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.
"Sekarang sudah dilantik. Sudah tinggal diusulkan ke Jakarta, karena kan harus ke Jakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi menilai bahwa penugasan kepala sekolah selama ini kurang efektif, karena banyak yang ditempatkan jauh dari daerah asalnya.
Menurutnya, kondisi ini membuat para kepala sekolah tidak dapat menjalankan tugasnya secara optimal karena terbebani.
Dedi berharap kebijakan baru ini dapat meningkatkan kinerja mereka.
"Penempatan kepala sekolah yang jaraknya jauh dari rumahnya harus segera dievaluasi. Mereka dikembalikan ke daerahnya masing-masing," ungkapnya saat bertemu para kepala sekolah di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini