Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Thomas Matthew Crooks, Penembak Donald Trump?

Kompas.com - 16/07/2024, 06:13 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC

KAWASAN Bethel Park di pinggiran Kota Pittsburgh di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), terguncang setelah FBI menyebut pemuda lokal, Thomas Matthew Crooks, sebagai orang yang menembak mantan Presiden Donald Trump pada Sabtu (13/7/2024) lalu. Saat itu, Trump tengah berkampanye untuk mendapatkan tiket sebagai kandidat dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS, November mendatang.

Para penyelidik percaya bahwa Crooks, yang bersenjatakan dengan senapan semi-otomatis model AR-15, melepaskan tembakan ke arah Trump saat mantan presiden AS itu sedang berpidato di depan orang banyak di Butler, Pennsylvania. Tembakan Crooks menyebabkan satu penonton tewas dan dua lainnya terluka.

Baca juga: Pelaku Penembakan Trump Disebut Kerap Alami Perundungan di Sekolah

Crooks yang diidentifikasi sebagai pekerja dapur (kitchen worker) berusia 20 tahun itu kemudian ditembak mati di tempat kejadian oleh penembak jitu dari Dinas Rahasia AS.

Namun, di tempat asalnya yang umumnya dihuni orang-orang berada, para tetangga terkejut. Mereka tampaknya tidak dapat memahami bagaimana seorang pemuda pendiam seperti dia kini dituduh telah melakukan penembakan itu.

FBI hanya mengatakan bahwa Crooks merupakan "subyek yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan presiden dan penyelidikan sedang dilakukan."

Siapakah Thomas Matthew Crooks?

FBI mengatakan, Thomas Crooks tidak membawa identitas ke lokasi kejadian. Penyelidik menggunakan tes DNA dan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasinya.

Dia berasal dari kawasan Bethel Park di Pennsylvania, sekitar 70 kilometer dari lokasi percobaan pembunuhan.

Menurut media lokal, pemuda itu lulus tahun 2022 dari Bethel Park High School. Saat kelulusan dia mendapat hadiah 500 dolar AS dari pihak sekolah karena nilai matematika dan sainsnya bagus.

Crooks bekerja di dapur sebuah panti jompo yang tidak jauh dari rumahnya.

Menurut media AS, berdasarkan data di daftar pemilih di Negara Bagian Pennsylvania, Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Dia juga dilaporkan telah menyumbangkan 15 dolar kepada kelompok kampanye liberal ActBlue pada tahun 2021.

Dia memiliki keanggotaan di klub menembak lokal, Clairton Sportsmen's Club, selama setidaknya satu tahun.

Kantor berita Associated Press melaporkan, para aparat penegak hukum yakin bahwa senjata yang digunakan untuk menembak Donald Trump dibeli oleh ayah Crooks. Ayahnya membeli senjata itu setidaknya enam bulan lalu.

Crooks mengenakan kaus dari Demolition Ranch, nama sebuah akun YouTube yang terkenal dengan konten tentang senjata dan bahan peledak. Akun itu, yang memiliki jutaan pelanggan (subscriber), menampilkan video tentang berbagai senjata dan alat peledak.

Sehari setelah penembakan, sejumlah sumber di penegak hukum juga mengatakan kepada CBS, bahwa sejumlah perangkat mencurigakan ditemukan di kendaraan Crooks. Para penjinak bom dipanggil ke lokasi untuk mengamankan dan menyelidiki perangkat tersebut.

Apa Motivasi Crooks?

Setelah mengetahui identitas Crooks, polisi dan sejumlah lembaga menyelidiki motif pemuda itu menembak Trump.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau