WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Raja Yordania Abdullah II dengan tegas menolak wacana relokasi warga Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam pertemuan di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2205), Raja Abdullah II menegaskan bahwa pemindahan warga Palestina bukan solusi untuk krisis yang terjadi.
“Saya tegaskan kembali posisi teguh Yordania terhadap pemindahan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ini adalah kesatuan Arab. Membangun kembali Gaza tanpa merelokasi warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan harus diprioritaskan semua orang,” ujar Abdullah melalui media sosial setelah pertemuan, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Sekjen PBB: Relokasi Warga Gaza adalah Pembersihan Etnis Palestina
Wacana pemindahan warga Palestina dari Gaza mencuat setelah Trump mengusulkan pembangunan kembali wilayah tersebut di bawah pengawasan AS, dengan konsep menjadikannya sebagai destinasi wisata sekelas Riviera di Timur Tengah.
Namun, Trump mengajukan syarat bahwa warga Palestina harus dipindahkan terlebih dahulu dan tidak diperbolehkan kembali ke wilayah tersebut.
Di tengah ketegangan diplomatik tersebut, Raja Abdullah menyatakan kesiapan Yordania untuk menerima sejumlah pengungsi, terutama anak-anak yang membutuhkan perawatan medis mendesak.
“Salah satu hal yang bisa kita lakukan segera adalah menerima 2.000 anak, anak-anak penderita kanker yang dalam kondisi sangat sakit. Itu bisa,” kata Abdullah saat berbicara bersama Putra Mahkota Hussein di Ruang Oval Gedung Putih.
Baca juga: Warga Gaza Tolak Relokasi dari Trump, Tak Ingin Nakba 1948 Terulang
Trump menyebut langkah tersebut sebagai isyarat yang sangat baik dan mengaku tidak mengetahuinya sebelum kedatangan Raja Abdullah ke Washington.
Sementara itu, untuk meredam polemik terkait rencana relokasi, Abdullah menekankan bahwa negara-negara Arab akan membahas isu ini lebih lanjut dalam pertemuan di Riyadh.
“Mari kita tunggu sampai Mesir datang dan menyampaikannya kepada presiden, jangan terburu-buru,” ujar Abdullah.
Dalam pertemuan tersebut, Trump juga menarik kembali ancamannya untuk menghentikan bantuan AS ke Yordania dan Mesir.
“Saya tidak perlu mengancamnya. Saya yakin kita tetap melakukannya,” kata Trump.
Baca juga: Indonesia Tolak Keras Usul Trump Rebut Gaza dan Relokasi Warga Palestina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini