Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel dan AS Kompak Akan Gagalkan Program Nuklir Iran

Kompas.com - 20/02/2025, 17:11 WIB
Egidius Patnistik,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel dan Amerika Serikat (AS) menegaskan tekad mereka untuk menggagalkan ambisi nuklir Iran serta membendung pengaruhnya di Timur Tengah.

Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, di Yerusalem pada Minggu (16/2/2025).

Netanyahu menyebut Iran sebagai ancaman utama bagi stabilitas kawasan.

Baca juga: Iran Akan Pindah Ibu Kota ke Surga yang Hilang di Teluk Oman

"Israel dan Amerika bahu-membahu dalam melawan ancaman Iran. Kami sepakat bahwa para ayatollah tidak boleh memiliki senjata nuklir dan juga sepakat bahwa agresi Iran di kawasan harus dihentikan," tegas Netanyahu.

Rubio pun menyampaikan nada serupa.

“Setiap kelompok teroris, setiap aksi kekerasan, setiap kegiatan yang mengguncang stabilitas, dan setiap ancaman terhadap perdamaian bagi jutaan penduduk di kawasan ini berujung pada satu pihak, yaitu Iran,” ujarnya.

Konflik berkepanjangan dan jaringan proksi Iran

Permusuhan antara Israel dan Iran telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan berbagai bentuk konfrontasi yang terjadi di darat, laut, udara, hingga dunia siber.

Iran, yang mengeklaim program nuklirnya bertujuan damai, juga dikenal sebagai pendukung kelompok-kelompok yang menamakan diri mereka sebagai “Poros Perlawanan” terhadap Israel dan pengaruh AS.

Jaringan itu mencakup Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta berbagai kelompok bersenjata di Irak dan Suriah.

Meskipun demikian, Teheran membantah telah mengarahkan kelompok-kelompok tersebut dalam serangan terhadap Israel dan kepentingan AS di kawasan. Iran mengeklaim bahwa mereka bertindak atas inisiatif sendiri.

Sejak konflik Gaza pecah pada Oktober 2023, Israel semakin meningkatkan serangan terhadap pemimpin Hamas dan Hizbullah.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara Israel dan Iran semakin meningkat dengan kedua negara melancarkan serangan terbatas.

Baca juga: Lebanon 2 Kali Larang Pesawat Iran Mendarat Usai Diancam Israel

Dukungan AS dan pasokan senjata ke Israel

Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah memberikan "pukulan hebat" terhadap Iran sejak perang Gaza dimulai dan meyakini bahwa dengan dukungan dari Presiden AS Donald Trump, target mereka dapat tercapai.

"Saya ingin meyakinkan semua pihak yang kini mendengarkan kami bahwa Presiden Trump dan saya bekerja sama dan berkoordinasi secara penuh," kata Netanyahu.

Sehari sebelum pertemuan ini, Israel menerima kiriman bom MK-84 seberat hampir satu ton. Pengiriman ini terjadi setelah Trump mencabut pemblokiran yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Joe Biden.

Dukungan AS terhadap Israel, terutama dalam konflik Gaza, terus menuai sorotan internasional.

Sementara itu, ketegangan dengan Iran diperkirakan akan terus meningkat seiring langkah Israel dan AS dalam menghadapi ancaman dari Teheran.

Baca juga: Iran Memperkuat Program Misil, Kapal Pasokan dari China Sudah Tiba

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau