Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OKI Resmi Adopsi Rencana Liga Arab untuk Jalur Gaza

Kompas.com - 09/03/2025, 03:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JEDDAH, KOMPAS.com - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengadopsi usulan Liga Arab untuk mengambil alih Jalur Gaza.

Keputusan ini diambil pada pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi, tiga hari setelah Liga Arab meratifikasi rencana tersebut dalam pertemuan puncak di Kairo.

OKI juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung inisiatif regional ini.

Baca juga: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Tahap Kedua Dilanjutkan di Mesir

Alternatif yang diusulkan oleh Mesir, yang mendapat kritik luas, bertujuan untuk membangun kembali Jalur Gaza di bawah pemerintahan Otoritas Palestina di masa mendatang.

"OKI mengadopsi rencana tentang pemulihan dan rekonstruksi awal Gaza," kata sebuah komunike yang dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (8/3/2025).

Badan yang mewakili 57 negara Muslim ini mendesak masyarakat internasional serta lembaga pendanaan internasional dan regional untuk segera memberikan dukungan yang diperlukan bagi rencana tersebut.

Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump memicu kemarahan global dengan menyarankan agar AS mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah".

Ia juga mendorong pemindahan penduduk Palestina ke negara tetangga seperti Mesir atau Yordania.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyambut baik dukungan OKI dan berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat internasional, termasuk AS.

Baca juga: Beli Es Krim, Pria Ini Malah Temukan Ular Beku

 

"Langkah selanjutnya adalah agar rencana tersebut menjadi rencana internasional melalui adopsi oleh Uni Eropa dan pihak-pihak internasional seperti Jepang, Rusia, China, dan lainnya," jelas Abdelatty.

"Inilah yang akan kami upayakan dan kami telah melakukan kontak dengan semua pihak, termasuk pihak Amerika," imbuhnya.

Namun, usulan Mesir yang tidak menguraikan peran Hamas, yang saat ini mengendalikan Gaza, telah ditolak oleh AS dan Israel.

Rencana tersebut dinilai tidak memenuhi harapan Washington, seperti yang disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, kepada wartawan pada Kamis.

Di sisi lain, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, memberikan reaksi positif terhadap rencana Mesir, menyebutnya sebagai langkah pertama yang beritikad baik.

Rencana Trump sebelumnya telah menyatukan negara-negara Arab yang beroposisi, dan Rabha Seif Allam dari Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram di Kairo menilai, Mesir tengah mencari dukungan luas untuk usulannya.

Baca juga: Paus Fransiskus Kini Jalani Fisioterapi di RS

 

"Ini adalah upaya untuk membangun koalisi luas yang menolak pemindahan warga Palestina dari Gaza," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau