MOSKWA, KOMPAS.com - Pejabat Rusia dikabarkan telah menyampaikan kepada Amerika Serikat bahwa mereka tidak menginginkan keterlibatan utusan khusus AS, Keith Kellogg, dalam diskusi tingkat tinggi terkait upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Menurut laporan Reuters, Jumat (14/3/2025), beberapa mantan pejabat tinggi Rusia menilai Kellogg terlalu berpihak pada Ukraina. Sikapnya yang vokal terhadap agresi Moskwa menjadi alasan utama penolakannya dalam perundingan.
Kellogg, yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Dewan Keamanan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, serta sebagai penasihat keamanan nasional bagi Wakil Presiden Mike Pence, dikenal aktif dalam diplomasi tingkat tinggi.
Baca juga: Dubes Rusia di RI Buka Suara soal Gencatan Senjata dengan Ukraina
Sebagai pensiunan letnan jenderal, ia kerap mengkritik keras serangan Rusia terhadap Ukraina. Salah satu pernyataan kerasnya muncul saat ia mengecam serangan Rusia ke wilayah sipil Ukraina saat perayaan Natal.
"Natal seharusnya menjadi waktu untuk perdamaian, tetapi Ukraina justru diserang dengan brutal pada Hari Natal," tulis Kellogg di platform media sosial X pada Desember lalu.
"Meluncurkan serangan rudal dan drone dalam skala besar pada hari kelahiran Tuhan adalah tindakan yang salah," imbuhnya.
Pada Februari lalu, Kellogg bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin NATO di Eropa.
Namun, sikapnya yang tegas terhadap Rusia membuat sebagian pendukung Trump menilai dirinya terlalu keras terhadap Moskwa.
Meski demikian, Kellogg tetap mendukung kebijakan Trump terkait perang di Ukraina, termasuk menangguhkan sebagian informasi intel untuk Kyiv. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, ia tidak terlihat dalam sejumlah pertemuan penting.
Baca juga: Drone Ukraina Hantam Fasilitas Energi dan Gudang Rudal Rusia, Moskwa Balas Serang
Salah satu pertemuan yang tidak dihadirinya adalah antara Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan delegasi Ukraina di Arab Saudi pada Selasa lalu.
Selain itu, ia juga absen dalam pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Rusia di Arab Saudi pada Februari lalu.
Seorang pejabat AS menegaskan bahwa ketidakhadiran Kellogg tidak ada hubungannya dengan permintaan Rusia.
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt, menekankan bahwa pensiunan Letnan Jenderal AD AS tersebut masih memiliki peran penting dalam upaya perdamaian di Ukraina.
"Presiden Trump telah memanfaatkan berbagai pejabat senior untuk membantu menyelesaikan perang di Ukraina secara damai," katanya.
Saat ini, AS dan Ukraina telah mencapai kesepakatan prinsip untuk gencatan senjata selama 30 hari.
Keputusan akhir kini bergantung pada Rusia. Jika seluruh pihak menyetujui, perundingan lanjutan mengenai gencatan senjata akan segera digelar.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi Menelepon Putin, Dukung Semua Upaya Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini