Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Terbesar Rusia ke Ukraina, Kerahkan 367 Drone dan Rudal

Kompas.com - 26/05/2025, 11:49 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak perang di Ukraina berlangsung dengan menghujani sejumlah kota, termasuk Ibu Kota Kyiv, menggunakan total 367 unit drone dan rudal, Sabtu (24/5/2025) malam waktu setempat.

Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko, 12 orang tewas dan sekitar 60 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

Sebanyak tiga di antara korban tewas adalah anak-anak di wilayah utara Zhytomyr. Sebelumnya, otoritas setempat sempat melaporkan 13 korban jiwa.

Baca juga: Trump Sebut Putin Gila dan Peringatkan Kejatuhan Rusia jika Ambil Alih Ukraina

“Ini adalah serangan gabungan yang kejam yang ditujukan kepada warga sipil. Musuh sekali lagi menunjukkan bahwa tujuannya adalah rasa takut dan kematian,” ujar Klymenko melalui Telegram, dikutip dari Reuters.

Meskipun jumlah korban jiwa tidak sebanyak serangan sebelumnya, serangan kali ini tercatat sebagai yang terbesar dalam jumlah drone dan rudal yang digunakan selama tiga tahun perang.

Rusia mengerahkan 298 drone dan 69 rudal dalam gelombang serangan ini. Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh 266 drone dan 45 rudal.

Serangan udara terjadi di sejumlah kota besar, seperti Kharkiv, Mykolaiv, Ternopil, serta di sekitar Ibu Kota Kyiv.

Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, menyampaikan bahwa serangan drone di ibu kota melukai 11 orang, meski tidak ada korban tewas di sana.

Namun, di wilayah sekitar Kyiv terdapat empat korban tewas.

Baca juga: Serangan Drone Rusia Guncang Ibu Kota Ukraina, 3 Tewas dan 11 Terluka

Serangan ini berlangsung di tengah proses pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ketiga, dengan rencana pertukaran masing-masing 1.000 tahanan.

Selain itu, Ukraina dan sekutunya di Eropa mendorong gencatan senjata selama 30 hari sebagai langkah awal menuju negosiasi damai.

Akan tetapi, upaya tersebut terhambat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskwa, dengan alasan Rusia tidak menyetujui jeda pertempuran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik sikap AS yang dinilai terlalu pasif dalam merespons agresi Rusia, terutama sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden AS.

“Diamnya Amerika, diamnya negara lain di dunia hanya menyemangati Putin,” tulis Zelensky melalui Telegram.

“Setiap serangan teroris Rusia seperti itu adalah alasan yang cukup untuk sanksi baru terhadap Rusia,” tambahnya, sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (25/5/2025).

Baca juga: 250 Drone dan 14 Rudal Rusia Gempur Ibu Kota Ukraina

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau