Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YCAB Memanggil Mahasiswa dan Pelajar untuk Mendaftar Program Beasiswa

Kompas.com - 29/05/2023, 22:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu negara. Melalui pendidikan, individu dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Namun di Indonesia, banyak yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang baik karena kemiskinan dan kurangnya akses pendidikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka kemiskinan Indonesia masih tinggi, terutama di pedesaan.

Pada 2022, hampir 9,54 persen penduduk masih berjuang untuk hidup di atas garis kemiskinan, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk membantu masyarakat meningkatkan kehidupan mereka.

Baca juga: Mengenal Tujuan 4 SDGs: Pendidikan Berkualitas

Selain itu, data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa jumlah keluarga tanpa pendidikan formal masih cukup tinggi. Pada tahun 2020, sekitar 20,9 persen keluarga di Indonesia tidak mengenyam pendidikan formal.

Hal ini menyebabkan generasi kedua dan selanjutnya dari keluarga tersebut juga cenderung tidak mengenyam pendidikan yang baik, sehingga menimbulkan lingkaran kemiskinan yang sulit untuk diputus.

Untuk mengatasi masalah ini, YCAB Foundation dan YCAB Ventures memberikan kesempatan beasiswa bagi anak-anak klien YCAB Ventures untuk melanjutkan pendidikan.

Dilansir dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (29/5/2023), program tersebut mencakup empat jenis beasiswa.

Baca juga: Tingkatkan Fasilitas Pendidikan di Bantar Gebang, Mandiri Sekuritas Salurkan Donasi Rp 50 Juta

Dua di antaranya adalah kursus membatik dan koding. Dalam program ini, YCAB tidak hanya memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan, tetapi juga memberikan pelatihan dan bimbingan intensif bagi siswa terpilih.

Dalam program ini, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakatnya, sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang layak pada masa depan.

Seperti yang dialami penerima manfaat beasiswa YCAB, Ivandito Kusuma Aji. Aji harus membanting tulang membantu biaya rumah tangga sepeninggal ayaknya. Sementara sang ibu bekerja sebagai tukang ojek, sekaligus menyambi jadi pedagang kecil.

Ketika mendapat beasiswa dari YCAB Group, Aji pun memilih meneruskan belajar ke jenjang lebih tinggi yakni Universitas Semarang program studi manajemen.

"Saya sangat bersyukur. Sekarang, saya menjadi staf administrasi di PT Multindo Semarang dan mendapatkan upah minimum. Saya berterima kasih atas kesempatan untuk meringankan beban keuangan keluarga saya,” kata Aji.

Baca juga: Dukung Pendidikan Berkualitas, HK Sumbang Rp 10 Juta buat Mahasiswa IPB

Untuk diketahui, program beasiswa YCAB ini telah berjalan sejak 2019 dan membantu 24 siswa, dengan sembilan lulusannya kini telah bekerja.

YCAB Foundation pun mengimbau para pelajar dan mahasiswa yang berminat di bidang pendidikan, pemrograman, atau pembuatan batik, dan yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mendaftar program beasiswa.

Program ini memberikan pintu gerbang bagi mereka untuk mengembangkan diri, memperoleh keterampilan dan pengetahuan penting, serta meningkatkan kualitas hidup.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau