Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Kompas.com - 20/09/2024, 08:30 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri Netza&CO Fabiana Schaeffer berhasil menjadi salah satu profesional yang terpilih sebagai SDG Pioneer 2024.

Mengutip laman resmi UN Global Compact, Kamis (19/9/2024) Fabiana merupakan SDG Pioneer 2024 yang terpilih mewakili kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Amerika Latin dan Karibia.

United Nation (UN) Global Compact merupakan acara rutin tahunan yang memberikan penghargaan terhadap para profesional yang berdedikasi dalam mendorong dan berinovasi dalam solusi pencapaian SDG melalui teknologi, inisiatif, dan model bisnis baru sesuai dengan 10 Prinsip UN Global Compact.

Baca juga: Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneer sendiri dinilai oleh panel ahli yang terdiri dari perwakilan Anggota Dewan UN Global Compact, bersama dengan Pelopor SDG sebelumnya dan perwakilan dari akademisi dan badan PBB.

Bukan tanpa alasan Febiana terpilih sebagai SDG Pioneer 2024. Perempuan lulusan University of Cambridge itu mampu memimpin inisiatif yang menggabungkan keberlanjutan ke dalam acara skala besar, memastikan bahwa pertimbangan lingkungan dan sosial menjadi pusat perencanaan dan pelaksanaan acara.

Ia mendirikan Netza pada tahun 2000 dan pengalamannya dalam manajemen kreatif telah menjadikannya agensi acuan di Brasil dan Amerika Latin dan pengalamannya dalam manajemen kreatif telah menjadikannya agensi acuan di Brasil dan Amerika Latin.

Baca juga: Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Netza&CO sendiri merupakan perusahaan yang memberikan solusi pemasaran berbeda, dihubungkan oleh inovasi, teknologi, dan prinsip-prinsip ESG.

Seperti yang ditulisnya dalam LinkedIn-nya, dalam menjalankan bisnisnya, Febiana berfokus pada bisnis yang berkelanjutan, menguntungkan, dan berdampak posiitif.

Menurutnya lagi, tren masa depan yang akan mendorong perubahan signifikan seperti ekonomi sirkular dan berkelanjutan akan menciptakan peluang baru, khususnya bagi perempuan.

Ia juga menyebut pemberdayaan ada dalam diri manusia tanpa memandang orientasi seksual, jenis kelamin, agama, dan semua dapat menjadi agen perubahan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau