Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paradoks Komunikasi Iklim: Terekspos tapi Kurang Percaya dan Tergerak

Kompas.com - 29/01/2025, 10:33 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persepsi publik terkait perubahan iklim tidak mengalami perubahan signifikan meskipun krisis iklim semakin mendesak.

Laporan "Climate Change and News Audiences Report 2024," yang dirilis pada Januari 2025 oleh Reuters Institute for the Study of Journalism, mencatat adanya "inertia persepsi iklim".

Survei dilakukan secara daring pada November 2024 di delapan negara: Brasil, Prancis, Jerman, India, Jepang, Pakistan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sebanyak 50 persen responden melaporkan, mereka membaca, melihat, atau mendengar berita tentang perubahan iklim setidaknya sekali dalam sepekan pada 2024. Angka ini tidak jauh berbeda dari 51 persen pada 2022.

"Meski ada peningkatan urgensi, keterlibatan publik terhadap berita iklim tetap stagnan," demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Baca juga: Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Hartawan Michael Bloomberg Rogoh Kocek untuk Badan Iklim PBB

Prancis punya tingkat konsumsi berita iklim mencapai 60 persen, tertinggi di antara negara yang disurvei.

Sebaliknya, Amerika Serikat hanya mencatatkan 34 persen, menurun 16 poin persentase dibandingkan 2023.

Penurunan ini kemungkinan disebabkan fokus pemberitaan pada pemilu presiden.

Kepercayaan pada Media dan Sumber Informasi

Sebanyak 50 persen responden mengatakan mereka mempercayai media sebagai sumber informasi iklim. Namun, kepercayaan tertinggi diberikan kepada ilmuwan, mencapai 74 persen.

"Ilmuwan masih menjadi sumber paling dipercaya, meskipun media tetap menjadi jalur utama penyebaran informasi," ungkap laporan itu.

Laporan ini juga menyoroti eksposur terhadap misinformasi. Sekitar 25 persen responden merasa mereka membaca informasi keliru tentang iklim setiap minggu.

India memiliki angka tertinggi dalam hal ini (43 persen), sedangkan Jepang dan Inggris masing-masing hanya 16 dan 17 persen.

Baca juga: Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Peran dan Persepsi Terhadap COP

Kesadaran publik tentang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP) masih terbatas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau