Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian Jadi Sumber Mikroplastik, Ahli Ungkap Sederet Efeknya

Kompas.com - 24/02/2025, 17:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakaian menjadi salah satu sumber mikroplastik yang dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan.

Hal ini dikarenakan dalam sehelai baju terdapat kandungan seperti poliester, nilon, akrilik, dan serat sintetis lainnya sebagai alternatif pengganti katun.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, mengatakan melimpahnya pakaian dari industri fast fashion, makin mempercepat proses mikroplastik luruh ke lingkungan.

Baca juga: Kontaminasi Mikroplastik dalam Tubuh Bisa Turunkan Fungsi Otak Manusia

"Mikroplastik dari pakaian memiliki dampak yang sama untuk mikroplastik yang berasal dari berbagai jenis plastik apapun. Mikroplastik ini memiliki dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap ekosistem perairan di Indonesia," ungkap Reza saat dihubungi, Senin (24/2/2025).

Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia berpotensi menyebabkan gangguan terhadap pencernaan dan pernafasan. Reza menyebut, itu dikarenakan ukurannya yang sangat kecil sehingga mudah masuk ke tubuh bahkan sistem rantai makanan.

"Makin kecil ukurannya plastik menjadi media pembawa bahan berbahaya beracun seperti logam berat atau pencemar persisten organik yang sudah ada di lingkungan," jelas Reza.

`"Mikroplastik juga menjadi media pembawa bahan aditif plastik yang diproduksi bersama plastik, seperti BPA atau BPS atau pthalates," tambah dia.

Di sisi lain, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penyaring air konvensional milik PDAM justru tidak cukup efektif menangkap partikel mikroplastik yang sangat kecil.

Sehingga, masyarakat berisiko mengonsumsi air yang terkontaminasi mikroplastik. Kata Reza, mikroplastik juga sudah ditemukan pada sampel tinja, urine, saluran pencernaan, paru-paru, hingga otak manusia.

Baca juga: Masyarakat Indonesia Konsumsi Mikroplastik Paling Banyak di Dunia

"Ada kekhawatiran partikel mikroplastik ini menyebabkan peradangan, gangguan endokrin atau sistem hormon, dan berpotensi untuk menyebabkan kanker," ucap dia.

Kendati demikian, Reza menegaskan perlu penelitian lebih lanjut terkait efek mikroplastik pada kesehatan manusia. Dia menyarankan agar masyarakat banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, untuk menyerap kandungan mikroplastik dalam tubuh.

"Selain itu yang bisa dilakukan adalah kembali ke sumber, dalam hal ini adalah menghindari penggunaan plastik, khususnya plastik sekali pakai, yang sangat berkontribusi dalam kontaminasi mikroplastik di alam," tutur Reza.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau