Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Khotbah tentang Hutan Diluncurkan, Beri Inspirasi bagi Pemuka Agama

Kompas.com - 12/06/2025, 13:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

KOMPAS.com - Organisasi lintas agama Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia menerbitkan buku panduan dan khutbah tentang pelestarian lingkungan bagi enam agama resmi di Tanah Air, sebagai upaya memperkuat peran rumah ibadah dalam perlindungan hutan tropis.

"Buku ini kami susun sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan berbasis lingkungan dan sebagai panduan spiritual dalam merespons krisis iklim dan kerusakan hutan," kata Fasilitator Nasional IRI Indonesia Hayu Prabowo dalam kegiatan pembekalan ilmiah pemuka agama dan komunitas keagamaan di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan tersebut diikuti 450 pemuka agama dari berbagai wilayah di Indonesia yang difasilitasi Kementerian Kehutanan (Kemhut), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geogfisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan CIFOR-ICRAF.

Hayu mengatakan, rumah ibadah dan masyarakat di sekitarnya tidak terlepas dari dampak bencana ekologis, seperti masjid-masjid di kawasan pesisir Jakarta Utara yang terendam banjir rob, serta rumah ibadah lainnya di bagian utara Pulau Jawa yang juga terdampak krisis iklim.

"Kalau kondisi ini berlanjut, akan muncul gelombang pengungsi iklim atau climate refugee. Ini bukan sekadar narasi, tapi ancaman nyata," ujarnya.

Baca juga: Lalu Lintas Laut Meningkat Seiring Hilangnya Es, Ancam Iklim Global

Menurut dia, sedikitnya lima tantangan utama tengah dihadapi dunia, termasuk Indonesia, yaitu cuaca ekstrem, krisis sistem bumi, keruntuhan keanekaragaman hayati, pemanasan global, dan kelangkaan sumber daya alam.

Dalam paparannya ia mengutip data Global Forest Watch yang mencatat Indonesia kehilangan sekitar 10,5 juta hektare hutan tropis primer dalam periode 2002–2023, atau sekitar 11 persen dari total luas hutan pada 2001.

Oleh karena itu, Hayu menekankan pentingnya inisiatif lintas iman untuk menjaga kelestarian hutan, mengingat hilangnya pohon akibat aktivitas manusia meningkatkan risiko bencana dengan dampak sosial dan ekonomi yang besar.

"Poin-poin itu dimuat dalam buku yang kami buat untuk rumah ibadah ini. Memfokuskan kalau hutan tropis adalah paru-paru dunia sekaligus penopang hidup jutaan orang. Ketika hutan hilang, maka air bersih, pangan ikut terancam," katanya.

Kementerian Kehutanan menyatakan dukungan terhadap inisiatif organisasi keagamaan dalam upaya menjaga kelestarian hutan dan menanggulangi krisis iklim.

"Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan," kata Kepala Pusat Pengembangan Mitigasi dan Adaptasi Bencana Hidrometeorologi Kemenhut, Wening Sri Wulandari.

Kemhut sendiri menargetkan untuk merehabilitasi lahan kritis seluas 12,7 juta hektare sampai tahun 2029 melalui kolaborasi dengan masyarakat dengan tujuan mengembalikan fungsi ekosistem hutan dan menciptakan peluang kerja hijau di tingkat lokal

Baca juga: Perubahan Iklim Perparah Sebaran Bakteri Resistan Antibiotik di Tanah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau