KOMPAS.com - HSBC, bank asal Inggris memutuskan keluar dari keanggotaan Net Zero Banking Alliance (NZBA) atau aliansi iklim perbankan dunia.
Langkah ini menyusul banyaknya bank besar Amerika Serikat yang meninggalkan aliansi tersebut pada Januari 2025 lalu.
Mengutip The Guardian, Senin (14/7/2025), perwakilan HSBC menyatakan bahwa NZBA berperan penting untuk membantu perbankan mengembangkan kerangka kerja dalam menetapkan target pengurangan emisi. Namun, pihaknya memutuskan tak lagi bergabung di dalam aliansi.
“Kami telah memutuskan untuk menarik diri dari NZBA seiring dengan upaya memperbarui dan menerapkan rencana transisi nol bersih kami sendiri," ujar perwakilan HSBC.
Baca juga: Trump Dilantik Besok, 4 Bank Kanada Mundur dari Aliansi Iklim
“Kami tetap fokus untuk mendukung nasabah kami dalam membiayai tujuan transisi mereka dan mencapai kemajuan menuju ambisi nol bersih kami pada tahun 2050," imbuh dia.
Adapun HCBC telah membatalkan target pemangkasan emisi 2030 pada Februari 2025 lalu. Alasannya karena lambannya kemajuan ekonomi riil mencapai target nol emisi.
Menanggapi keputusan tersebut, Co-Director of Corporate Engagement ShareAction, Jeanne Martin, menilai tindakan HSBC merupakan sinyal yang mengkhawatirkan terkait komitmen bank mengatasi krisis iklim.
"Hal ini mengirimkan pesan yang kontraproduktif kepada pemerintah dan perusahaan, meskipun ada risiko finansial yang berlipat ganda karena pemanasan global dan gelombang panas, banjir, serta cuaca ekstrem yang akan ditimbulkannya," jelas Jeanne.
Baca juga: Bank AS Mundur dari Koalisi Iklim, Indonesia Belum Akan Terdampak
Anggota NZBA berkomitmen menyelaraskan kegiatan peminjaman, investasi, maupun pasar modal dengan target net zero pada 2050 atau lebih awal.
Akan tetapi, enam bank terbesar di AS yakni JP Morgan, Citigroup, Bank of America, Morgan Stanley, Wells Fargo dan Goldman Sachs justru keluar dari NZBA setelah terpilihnya Presiden AS, Donald Trump.
JPMorgan tidak memberikan alasan yang jelas terkait pengunduran diri sebagai anggota. Kondisi ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan politisi AS yang mengatakan keanggotaan koalisi iklim dapat melanggar aturan antimonopoli.
"Kami akan terus bekerja secara independen untuk memajukan kepentingan perusahaan, pemegang saham, dan klien kami, serta tetap berfokus pada solusi pragmatis untuk membantu mengembangkan teknologi rendah karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi," kata juru bicara JPMorgan.
Baca juga: Australia Gelontorkan Pendanaan Iklim di Sektor EBT hingga Transportasi RI
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya