Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MIND ID Komitmen Perkuat Pendampingan Budidaya Ikan Laut

Kompas.com - 17/07/2025, 13:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menjalankan program pengembangan ekonomi masyarakat pesisir dan laut dengan mendukung kegiatan budidaya ikan.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyampaikan bahwa pengembangan kegiatan budidaya ikan merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional laut Grup MIND ID.

Program ini diharapkan mampu menciptakan sumber ekonomi baru yang lebih stabil, khususnya bagi para nelayan yang menghadapi ketidakpastian hasil tangkapan dan tantangan iklim ekstrim.

Baca juga: Sembilan Titik Laut Dalam di Sumatra Punya Potensi Tinggi, dari Udang hingga Beragam Karang

Melalui pemberian bantuan, pelatihan, dan pendampingan intensif, masyarakat dibekali keterampilan untuk menjalankan budidaya ikan secara profesional. Masyarakat binaan juga menjadi inspirasi bagi nelayan lain untuk mulai beralih dari penangkapan ke budidaya.

“Program pengembangan kegiatan budidaya ikan ini terus dijalankan secara konsisten dan kami harap dampaknya semakin signifikan dan bisa menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi bagi masyarakat daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).

Salah satu program unggulan adalah POS PELAUT (Polikultur Silvofishery sebagai Pemberdayaan Nelayan Sawang Laut) yang dijalankan oleh PT Timah Tbk.

Program ini mendorong puluhan nelayan untuk membudidayakan ikan kakap putih sebagai alternatif mata pencaharian, terutama saat cuaca buruk menghalangi aktivitas melaut.

Program ini telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi lokal berbasis kearifan daerah. Hingga tahun 2024, program tersebut telah menjangkau lebih dari 100 nelayan yang tergabung dalam 11 kelompok pembudidaya ikan di Pulau Kundur.

Di Sumatera Utara, Grup MIND ID melalui INALUM memberikan bantuan dan pendampingan untuk budidaya udang vaname bagi kelompok masyarakat di Kabupaten Batu Bara.

Mereka awalnya hanya memiliki kolam udang Bioflok yang menampung sebanyak 50.000 ekor benur atau bibit udang vaname dengan hasil panen maksimal sebanyak 700 kilogram.

Kini kolam kelolaannya sudah lebih luas dan mampu menampung 150 ribu ekor udang vaname, dengan hasil panen mencapai 2.000 Kg (2 Ton) setiap 4 bulan sekali.

Baca juga: MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 21,4 Persen pada 2030

 

Masyarakat pun mendapatkan peningkatan penghasilan yang lebih baik, dari mata pencaharian masyarakat sekitar yang mengandalkan ikan tangkap.

“Kami percaya program ini akan semakin menarik minat masyarakat di sekitar daerah operasional laut. Komitmen kami adalah terus mendampingi dan mengembangkan potensi masyarakat agar dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan semakin besar di masa mendatang,” jelas Pria.

Sementara itu menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan apresiasi atas kontribusi MIND ID dalam mendukung pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan produktif dan ramah lingkungan, termasuk melalui praktik budidaya ikan.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini fokus mendorong transformasi ekonomi masyarakat pesisir, dari kegiatan penangkapan ikan konvensional menjadi kegiatan budidaya yang lebih terencana dan menguntungkan.

Selain itu, kegiatan budi daya berdampak baik pada keanekaragaman hayati laut, serta menjaga kualitas nutrisi yang diterima masyarakat dari konsumsi ikan hasil budidaya.

Baca juga: MIND ID Klaim Reklamasi 7.200 Hektare Lahan Tambang Selama 2024

“Kegiatan budidaya memang masih kecil, yakni sekitar 5 juta ton produksi per tahun. Namun, kami terus mendorong marine culture di setiap ruang laut agar terus dikembangkan. Awalnya berburu dan menangkap, kini kami arahkan masyarakat untuk beralih ke budidaya,” ujarnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau