Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Perparah Kerentanan Anak Disabilitas dan Penderita Kusta

Kompas.com - 12/08/2025, 19:38 WIB
Manda Firmansyah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perubahan iklim dinilai semakin meningkatkan risiko kesehatan anak dan remaja dengan disabilitas serta penderita kusta di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dan Kota Ternate, Maluku Utara.

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII), Ikrom Mustofa, mengungkapkan temuan risetnya yang menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem dan keterbatasan akses layanan kesehatan memperburuk kerentanan kelompok ini.

“Infrastruktur evakuasi di TTU dan Ternate belum ramah disabilitas. Stigma sosial terhadap penderita kusta juga membuat mereka sering diabaikan saat evakuasi,” kata Ikrom dalam webinar "Pengarusutamaan Sosial Inklusif pada Pembangunan Daerah untuk Memperkuat Ketahanan Iklim dan Kebencanaan", Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT

Ikrom menilai perlu adanya standard operating procedure (SOP) evakuasi dan adaptasi layanan kesehatan yang ramah bagi penyandang disabilitas dan penderita kusta. Berdasarkan skor inklusi sosial dalam risetnya, TTU dan Ternate masih tergolong rendah.

“Bahkan Ternate, yang disebut sebagai kota inklusi, masih punya pekerjaan rumah besar. Ini menjadi tantangan juga bagi daerah-daerah lain yang belum memulai langkah ke arah sana,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Dante Rigmalia, menekankan pentingnya pelibatan penyandang disabilitas dalam penyusunan regulasi, termasuk yang terkait mitigasi dampak perubahan iklim.

Dante juga mendorong agar penyandang disabilitas ikut serta dalam pelatihan kebencanaan dan adaptasi perubahan iklim.

“Pemangku kepentingan harus paham siapa penyandang disabilitas, bagaimana kondisinya, dan apa kebutuhannya. Libatkan organisasi penyandang disabilitas, maka kita akan membangun inklusi sosial yang sesungguhnya,” kata Dante.

Baca juga: Studi: Harga Pangan Dunia Naik akibat Cuaca Ekstrem Dampak Perubahan Iklim

Menurutnya, tanpa pelibatan nyata, aksesibilitas yang dibutuhkan penyandang disabilitas saat penanganan bencana tidak akan terwujud.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau