Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Jamnya, Patrick Kluivert Akan Sapa Publik Indonesia Hari Minggu Besok

Kompas.com - 11/01/2025, 09:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Patrick Kluivert akan diperkenalkan ke hadapan publik, Minggu (12/1/2025) sore, oleh PSSI.

Media massa sebagai representasi publik dapat bertanya langsung tentang apa pun kepada pelatih baru Timnas Indonesia itu.

"Kurang dari pukul 16.00 WIB. Nanti kalau ada rekan-rekan media yang ingin tanya jawab dengan pelatih (Kluivert), langsung saja," ujar Ketua PSSI Erick Thohir, dilansir dari Antara, Sabtu.

Sosok kelahiran 1 Juli 1976 di Amsterdam, Belanda, itu dijadwalkan tiba di Tanah Air, Sabtu malam, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Baca juga: Patrick Kluivert Tiba di Indonesia Malam Ini, Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Setelah diperkenalkan ke publik, Kluivert akan dipertemukan dengan para pemain Timnas Indonesia yang merumput di dalam negeri.

Tak hanya itu, Kluivert juga akan dipertemukan dengan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), dan mengunjungi fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan timnas Garuda.

Diketahui, Kluivert resmi ditunjuk oleh PSSI untuk menggantikan Shin Tae-yong dan akan melatih hingga 2027, seperti diumumkan melalui situs resmi PSSI pada Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Hari Ini, Patrick Kluivert Tiba di Indonesia sebagai Pelatih Timnas

Dalam tugasnya, ia akan didampingi asisten pelatih asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Kluivert mengaku sangat antusias saat menerima tawaran dari PSSI. Ia menilai timnas Indonesia memiliki potensi besar dengan basis penggemar sepak bola yang luar biasa.

"Indonesia adalah negara dengan hampir 300 juta penduduk, yang sebagian besar di antaranya menyukai sepak bola. Selain itu, sekarang ada kemungkinan orang Indonesia di Eropa," ujarnya kepada De Telegraaf, Rabu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Megapolitan
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Megapolitan
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Megapolitan
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Megapolitan
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau