Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Targetkan Jakarta Masuk 50 Besar Kota Global pada 2029

Kompas.com - 24/05/2025, 20:31 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Mohamad Bintang Pamungkas

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung menargetkan DKI Jakarta masuk dalam peringkat 50 besar kota global pada tahun 2029.

Target ini disampaikannya saat pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5/2025).

“Kita mempunyai target 2029 kita akan berada di 58 atau top 50. Apakah bisa? Saya yakin, pasti bisa kalau kita mau bekerja bersama-sama,” ujar Pramono.

Jakarta, saat ini masih berada di peringkat ke-74 dari 156 kota dalam daftar kota global.

Baca juga: Jakarta Akan Punya Taman Besar, Satukan Tiga Taman Jadi Kawasan Hijau

Pramono menilai capaian tersebut masih bisa ditingkatkan selama masa kepemimpinannya.

“Kota global sekarang ini kita nomor 74 dari 156 kota,” kata Pramono.

Meski memiliki ambisi menjadikan Jakarta sebagai kota global, Pramono menegaskan hal tersebut tidak akan menghilangkan identitas budaya lokal, khususnya budaya Betawi.

“Akan ada tempat yang menurut saya itu merupakan simbol dari sesuatu yang kita bangun untuk betul-betul membuat adat-istiadat budaya. Betawi itu merupakan budaya utama yang ada di Jakarta ini,” jelasnya.

“Kami akan betul-betul membuat Jakarta itu menjadi kota global yang naik peringkatnya, tetapi tidak kehilangan budaya utamanya, yaitu budaya Betawi,” tambah Pramono.

Baca juga: Bakal Beroperasi 24 Jam, Pramono Resmikan Blok M Hub

Sebagai bentuk konkret, tema HUT ke-498 Jakarta tahun ini mengusung semangat “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”.

Dalam kesempatan yang sama, Pramono juga meresmikan kawasan revitalisasi Blok M Hub.

Kawasan ini mencakup area terminal dan pusat perbelanjaan Blok M yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19.

“Kami betul-betul ingin membuat Blok M Hub ini menjadi hub yang hidup 24 jam,” kata Pramono.

Baca juga: Car Free Day Sudirman-Thamrin 25 Mei Ditiadakan Akibat Agenda Internasional

Menurut Pramono, Blok M dipilih sebagai pusat revitalisasi karena infrastruktur yang sudah tertata dan kedekatannya dengan memori kolektif warga Jakarta.

“Karena banyak orang yang dulu patah hati di Blok M ini, karena orang banyak yang jatuh cinta di Blok M ini, dan karena Bang Doel juga menjadi terkenal salah satunya di Blok M ini,” ujarnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Megapolitan
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Megapolitan
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Megapolitan
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau