JAKARTA, KOMPAS.com – Film animasi terbaru garapan sutradara Endiarto, Merah Putih: One For All, resmi tayang di bioskop pada Kamis (14/8/2025).
Film ini mengangkat kisah petualangan sekelompok anak dalam tim bernama “Merah Putih” yang berjuang mencari bendera pusaka yang hilang jelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam perjalanannya, para tokoh cilik itu digambarkan menghadapi berbagai rintangan, mulai dari menelusuri hutan, melintasi tepian sungai, hingga berhadapan dengan para pemburu.
Pantauan Kompas.com pada pemutaran perdana di Cinema XXI Metropolitan Mall Cileungsi, Kabupaten Bogor, jumlah penonton masih relatif sepi.
Baca juga: Cerita dan Kritik Penonton Usai Saksikan Merah Putih: One For All
Di Studio 7, hanya sekitar 12 orang hadir, sebagian besar merupakan orang dewasa.
Nita (42), warga Cileungsi, sengaja mengajak anak-anaknya untuk menonton film ini.
Baginya, kesempatan ini bukan hanya soal cerita film, melainkan juga pengalaman pertama anak-anaknya masuk ke bioskop.
“Penasaran aja, pengen lihat langsung. Mumpung suami lagi bisa, jadi sekalian ajak anak-anak," kata Nita di lokasi.
Antusiasme penonton disebut belum terlihat maksimal, karena diduga penayangan perdana dilakukan pada hari kerja.
Namun, Niat mengaku justru merasa lebih nyaman karena jumlah penonton tidak terlalu ramai.
Baca juga: Kritik Sejumlah Warga Usai Nonton Merah Putih: One for All
Selain itu, ia menilai, film ini aman ditonton anak-anak meskipun ramai dibicarakan orang dewasa.
“Mungkin juga karena bukan hari libur ya. Mungkin ramainya nanti malam, karena kan baru tayang juga kan. Tapi saya malah senang kalau agak sepi,” ucapnya.
Hal berbeda disampaikan Diki (19), warga Cileungsi. Ia mengaku awalnya tidak berniat menonton, namun rasa penasaran muncul setelah melihat perbincangan hangat soal film ini di media sosial.
"Iseng aja karena awalnya emang saya enggak terlalu niat nonton sih, tapi gara-gara ramai banget di media sosial, jadi penasaran juga pengen tahu langsung seperti apa filmnya. Nah saya pengen ngerasain sendiri," kata Diki.
Diki menilai kualitas animasi yang ditampilkan cukup baik, meski menurutnya masih tertinggal dibanding film animasi Jumbo yang lebih dulu tayang.
Baca juga: Kritik Sejumlah Warga Usai Nonton Merah Putih: One for All