JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta pemerintah melakukan koreksi total usai terjadi kerusuhan di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Ia menilai, masalah mendasar yang dihadapi pemerintah saat ini berkaitan dengan upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat.
"Kami memberi harapan sepenuhnya, pertemuan (Presiden dan pimpinan partai) bisa menghasilkan keputusan fundamental, untuk melakukan tindakan koreksi supaya kepercayaan kembali menguat," ucap Sudirman Said dalam acar Forum Warga Negara, Minggu (31/8/2025).
Baca juga: TNI Patroli Sisir Jakarta hingga Malam
Ia juga mengingatkan aparat agar tidak menggunakan kekerasan dalam mengamankan aksi yang terjadi di sejumlah wilayah.
"Kekerasan hanya akan menimbulkan kekerasan, karena itu, kepada aparat, kepada penyelenggara negara lakukan penertiban dengan tegas, tetapi bukan berarti keras," jelasnya.
Selain itu, Sudirman meminta masyarakat menyampaikan kekecewaannya secara terukur tanpa merusak fasilitas publik.
"Jangan merusak sarana publik, karena itu milik kita dibangun dengan uang pajak, jangan mengambil yang bukan haknya, jangan meneruskan penjarahan," ungkapnya.
Gelombang aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian demo bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang dimulai sejak Senin (25/8/2025). Aksi tersebut awalnya ramai digaungkan di media sosial.
Baca juga: Polda Metro Jaya Lanjutkan Patroli Skala Besar Malam Ini, Warga Tak Perlu Panik
Sejak pagi hari, ribuan orang memadati kawasan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Massa tidak hanya menyerukan pembubaran parlemen, tetapi juga menyoroti kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, termasuk isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi.
Poster dan spanduk berisi kritik terhadap DPR terbentang di sepanjang pagar gedung.
Massa menilai wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang kesejahteraan masyarakat.
Kericuhan sempat pecah usai polisi membubarkan massa dari depan gedung parlemen. Kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
Sejumlah fasilitas umum rusak, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, sebuah motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila dibakar massa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang