KOMPAS.com - Harga Bitcoin melonjak mendekati rekor tertingginya di kisaran 123.000 dollar AS per koin atau sekitar Rp 1,99 miliar (kurs Rp 16.252 per dollar AS).
Pada perdagangan awal pekan ini, nilai Bitcoin sempat menembus 121.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,96 miliar, mencatatkan kenaikan sekitar 10 persen sepanjang Agustus 2025.
Lonjakan ini terjadi di tengah serangkaian faktor yang dianggap menguntungkan pasar kripto. Mulai dari langkah pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump, kebijakan Federal Reserve (The Fed), hingga aksi beli besar-besaran dari sejumlah perusahaan penyimpan aset Bitcoin (bitcoin treasury).
Para pelaku pasar kini bersiap menghadapi pekan yang dinilai penuh kejutan, termasuk rilis data inflasi AS (CPI) dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang.
Trump dan Strategi Perusahaan Besar
Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan kebijakan senilai 12,2 triliun dollar AS yang mendukung Bitcoin dan aset kripto lainnya. Kebijakan ini dinilai menjadi pendorong utama reli harga.
“[Pekan ini akan] menjadi pekan besar,” ujar David Bailey, penasihat Trump dalam urusan Bitcoin yang juga memimpin perusahaan treasury kripto Nakamoto, dilansir dari Forbes.
Nakamoto dijadwalkan memulai pembelian Bitcoin senilai ratusan juta dollar AS, mengikuti langkah perusahaan Strategy milik Michael Saylor.
Strategy sendiri baru saja membeli Bitcoin senilai hampir 2,5 miliar dollar AS pekan lalu, sehingga kini menguasai hampir 3 persen dari total 21 juta Bitcoin yang akan pernah ada, dengan nilai kepemilikan sekitar 76 miliar dollar AS.
Saylor disebut akan mengumumkan pembelian tambahan dalam waktu dekat, memperkuat tren akumulasi oleh korporasi besar yang diharapkan memicu kenaikan harga lebih lanjut.
Faktor Inflasi dan Kebijakan The Fed
Selain aksi beli korporasi, perhatian investor tertuju pada data CPI AS yang akan dirilis pekan ini. Data tersebut akan menjadi sinyal penting terkait arah kebijakan suku bunga The Fed.
Menurut pelacak CME, peluang pemangkasan suku bunga pada September saat ini mencapai hampir 90 persen.
Jika CPI menunjukkan penurunan, peluang tersebut diperkirakan akan semakin besar, yang pada gilirannya dapat mendorong minat terhadap aset berisiko seperti kripto dan saham teknologi.
Trump juga menunjuk Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi yang mendukung Bitcoin, sebagai Gubernur Sementara The Fed.
Kehadirannya diprediksi menjadi suara dovish atau cenderung mendukung pelonggaran suku bunga di komite kebijakan The Fed.
Regulasi Baru: “Project Crypto”
Dari sisi regulasi, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) baru-baru ini meluncurkan inisiatif bertajuk “Project Crypto” yang digambarkan para analis sebagai “visi kripto paling berani dan transformatif yang pernah diusung ketua SEC saat menjabat.”
“Dengan adopsi institusional yang semakin cepat melalui aliran dana ETF, kejelasan regulasi yang membaik lewat inisiatif Project Crypto, dan akumulasi agresif oleh perusahaan seperti Strategy, pasar menawarkan peluang menarik bagi trader berpengalaman dan investor jangka panjang,” kata Gadi Chait, Kepala Investasi Xapo Bank.
https://money.kompas.com/read/2025/08/11/145056426/harga-bitcoin-tembus-rp-199-miliar-pasar-kripto-bersiap-hadapi-pekan-penting