Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menperin: Industri Pengolahan Nonmigas Serap 19,60 Juta Tenaga Kerja

Jumlah itu setara dengan 13,45 persen dari total tenaga kerja nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia, terutama IPNM, tetap solid di tengah tekanan geoekonomi dan geopolitik dunia.

Pada kuartal II-2025, sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 5,60 persen secara tahunan (year on year/YoY), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.

“Sektor industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan kinerja yang positif di tengah tantangan geoekonomi dan geopolitik dunia saat ini,” ujar Agus yang dibacakan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Ditjen KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, Selasa (14/10/2025).

Sektor IPNM juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, yakni sebesar 16,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal ini menegaskan bahwa sektor manufaktur tetap ekspansif dan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Dari sisi ekspor, sepanjang Januari hingga Agustus 2025, nilai ekspor sektor industri pengolahan nonmigas mencapai 147,95 miliar dollar AS, atau 79,92 persen dari total ekspor nasional sebesar 185,13 miliar dollar AS.

Tak hanya itu, Agus menyebut kepercayaan investor terhadap sektor manufaktur nasional juga tetap kuat.

Realisasi investasi industri manufaktur pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp366,6 triliun, atau 38,88 persen dari total investasi nasional.

Adapun, optimisme pelaku industri tecermin dari capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang mencapai 53,02 pada September 2025, serta Purchasing Managers Index (PMI) sebesar 50,4.

Menurutnya, kedua indikator itu menunjukkan kondisi ekspansif dan meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap prospek industri nasional.

Secara global, posisi Indonesia dalam peta industri dunia terus menguat.

Berdasarkan data World Bank, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2024 mencapai 265,07 miliar dollar AS.

Dengan capaian tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia, ke-5 di Asia, dan peringkat pertama di kawasan ASEAN.

Agus menambahkan, kawasan industri memainkan peran penting dalam memperkuat perekonomian nasional serta mendorong pemerataan investasi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri, pembangunan kawasan industri bertujuan mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan daya saing investasi, serta menciptakan lapangan kerja yang berwawasan lingkungan.

Saat ini terdapat 173 perusahaan kawasan industri yang beroperasi di Indonesia, dengan total luas lahan mencapai 97.345,4 hektar, tingkat okupansi 58,19 persen, dan jumlah tenan mencapai 11.970 perusahaan.

Kawasan industri tersebut memberikan kontribusi 9,3 persen terhadap PDB nasional dan menyumbang 0,76 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kawasan industri dan para tenannya telah menarik investasi hingga Rp 6.744,58 triliun serta menyerap tenaga kerja sekitar 2,35 juta orang.

https://money.kompas.com/read/2025/10/14/132433126/menperin-industri-pengolahan-nonmigas-serap-1960-juta-tenaga-kerja

Terkini Lainnya

Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke