JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) meraup laba bersih senilai Rp 1,5 triliun sampai akhir 2024. Angka itu naik 50 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Lauren Sulistiawati menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh total pendapatan premi sebesar Rp 10,5 triliun sepanjang 2024. Angka itu meningkat 6 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY).
"Sementara itu, kinerja pendapatan premi Manulife Indonesia tumbuh signifikan, melampaui pertumbuhan pendapatan premi industri yaitu 4,3 persen secara year-on-year (YoY) dengan total pendapatan premi industri mencapai Rp 185,39 triliun," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).
Baca juga: Lauren Sulistiawati Ditunjuk Jadi CEO Manulife Indonesia
Ilustrasi asuransi jiwaIa menambahkan, Manulife Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan berdasarkan nilai premi bisnis baru yang disetahunkan atau Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar Rp 2,5 triliun pada 2024, yang mencerminkan peningkatan sebesar 12 persen secara tahunan.
"Pertumbuhan secara keseluruhan ini didorong oleh loyalitas nasabah yang berkelanjutan, dan kebutuhan nasabah yang kuat untuk memproteksi keluarga, terlihat dari tingginya penjualan bisnis baru untuk produk endowment dan kesehatan," ujar dia.
Lauren menerangkan, Manulife Indonesia juga telah membayarkan total klaim sebesar Rp 8,3 triliun pada 2024.
Jumlah itu mencakup klaim meninggal dunia, kesehatan, dan manfaat lainnya yang naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, Dorong Pertumbuhan Keuangan Syariah di Indonesia
Sementara itu, pada lini bisnis asuransi jiwa syariah, total klaim tercatat sebesar Rp 225 miliar, atau meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya.