Sri Mulyani menyebut, melihat langsung kondisi di lapangan membuatnya lebih memahami tantangan yang dihadapi masyarakat Nduga.
“Karena kalau melihat hanya dari angka, maka tidak bisa melihat situasi dan tantangan yang dihadapi, seperti berbagai risiko, dan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Namun kunjungan itu berlangsung di tengah ancaman serius.
Pesawat sipil yang ditumpangi rombongan Menkeu dan Menhan, dengan nomor registrasi PK-ELM milik PT Elang Nusantara Air, disebut-sebut menjadi target serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Baca juga: Ditinjau Bahlil, Disebut Tak Bermasalah, Nasib Tambang PT Gag Kini Tunggu Evaluasi Final
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut pesawat itu telah masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompoknya karena sebelumnya mengangkut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi dan pasukan militer.
“Pesawat sipil dengan nomor penerbangan PK-ELM Elang Nusantara Air yang diterbangkan dari Timika ke Nduga, ditetapkan sebagai DPO oleh TPNPB-OPM,” kata Sebby.
Ia menambahkan bahwa pesawat, pilot, dan co-pilot dianggap telah memasuki wilayah perang yang diklaim TPNPB-OPM sebagai zona konflik.
Meski demikian, kunjungan ini disebut menjadi langkah penting pemerintah pusat untuk melihat langsung tantangan pembangunan di wilayah tertinggal, khususnya di tengah ancaman keamanan yang masih terus terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.