JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga memulai proyek pengembangan terminal bahan bakar minyak (BBM) di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Proyek ini untuk memperkuat pasokan dan akses energi di wilayah timur Indonesia.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, ketahanan energi tidak hanya tentang ketersediaan pasokan, tetapi juga akses yang merata bagi seluruh wilayah.
Maka dari itu, proyek ini menjadi langkah strategis perusahaan untuk menjawab tantangan distribusi energi di wilayah timur.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Imbas Konflik Israel-Iran, Harga BBM Pertamina Ikut Naik?
Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM). Pembangunan pengembangan Terminal BBM Maumere ini akan dilaksanakan oleh konsorsium PT Nindya Karya - PT Bangun Bejana Baja (KSO NK-BBB), dengan pengawasan langsung oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Proyek ini merupakan pelaksanaan dari Keputusan Menteri ESDM No. 2157 K/10/MEM/2017 mengenai penugasan kepada Pertamina dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas penyimpanan BBM dan LPG di wilayah yang memerlukan penguatan infrastruktur energi.
Heppy mengatakan, Pertamina Patra Niaga terus berupaya memperluas jaringan infrastruktur energi di kawasan timur Indonesia.
Baca juga: Pengamat: Perang Israel-Iran Bisa Picu Harga BBM Naik
Sebelumnya, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan Terminal LPG Bima di Nusa Tenggara Barat yang mulai beroperasi akhir 2023, serta pengembangan terminal lainnya di Jayapura, Ambon, dan Kupang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya