KOMPAS.com - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat desa guna mempercepat laju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Melalui program Mandiri Sahabat Desa, Bank Mandiri merangkul 200 keluarga berisiko stunting yang tersebar di empat wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Kabupaten Rote, Timor Tengah, Sumba Barat Daya, dan Manggarai Timur.
Selain itu, bank bersandi saham BMRI ini juga memberikan bantuan akses air bersih di tiga lokasi berbeda, yaitu Rote Ndao, Manggarai Timur, dan Sumba Barat Daya.
Area Head Bank Mandiri Kupang Leonardo Guntur H Silitonga berharap, upaya tersebut dapat mengakselerasi kesejahteraan, meningkatkan kesehatan, dan mendukung pembangunan masyarakat desa.
Baca juga: Dorong Sinkronisasi Pembangunan Desa, Wakil Ketua DPR Gelar Dialog Lintas Level Pemerintahan
Penyerahan bantuan sumur bor dan mandi cuci kakus (MCK) dari Bank Mandiri disaksikan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, dan Wakil Bupati Rote Apremoi Dethan.
Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus oleh Bank Mandiri dengan fokus pada peningkatan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat desa.
Program itu bertujuan mendorong kemajuan dan pembangunan desa agar menjadi wilayah yang kompetitif dan menyejahterakan masyarakat.
Inisiatif tersebut merupakan bagian dari kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diinisiasi oleh BKKBN.
Baca juga: Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia
Sinergi Bank Mandiri dan BKKBN juga menjadi bagian dari dukungan terhadap aspirasi Asta Cita Presiden Prabowo dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul sejak dini.
Leonardo menyatakan bahwa program Mandiri Sahabat Desa yang berlangsung selama enam bulan mencakup intervensi gizi dan nongizi melalui distribusi paket makanan bergizi mingguan.
Bantuan tersebut meliputi beras premium, telur, sayuran, dan protein hewani yang disalurkan kepada ibu hamil serta anak-anak berusia di bawah dua tahun.
“Mandiri Sahabat Desa bukan sekadar program bantuan yang berfokus pada aspek ekonomi dan pendidikan, tetapi juga strategi jangka panjang untuk menanggulangi stunting, khususnya pada fase krusial 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) demi membangun generasi sehat dan produktif sejak dini,” ujar Leonardo dalam keterangan resmi, Selasa (23/6/2025).
Baca juga: Dukung Penanganan Stunting Nasional, Telkom Luncurkan Platform StuntingHub
Inisiatif tersebut, lanjut dia, menjadi pelengkap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar anak-anak usia sekolah 6–12 tahun.
Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, Bank Mandiri menggandeng relawan BKKBN sebagai pendamping keluarga (PK) dalam pelaksanaan program penanggulangan prevalensi stunting.
Para relawan tersebut juga akan melakukan pemantauan dan edukasi gizi kepada para penerima manfaat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya