JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia berpotensi menjadi negara yang gagal karena telah terjadi kebocoran kekayaan negara dalam skala yang besar.
"Saat ini kita menghadapi realita terjadi kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar. Kita mengalami suatu kondisi yang saya sebut net outflow of national wealth," ujarnya saat memberikan Pidato Kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Prabowo bilang, kebocoran kekayaan negara menjadi masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan.
Baca juga: Sri Mulyani: Kekayaan Negara Melonjak Cukup Tinggi, Tembus Rp 13.692,36 Triliun
Presiden Prabowo Subianto di Pidato Kenegaraan Laporan Kinerja, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen RI, Jakarta, 15 Agustus 2025. (YouTube DPR)Pasalnya, jika terus dibiarkan, kekayaan negara akan terus mengalir ke luar negeri.
"Ibarat sebuah badan, kalo darahnya terus mengalir keluar, maka pada suatu titik badan itu akan mati. Kalau mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri, kita biarkan terus menerus, kita berpotensi menjadi negara gagal," ujarnya saat memberikan Pidato Kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Oleh karenanya dia meminta pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk segera mencari cara untuk menyetop kebocoran negara ini.
Sebab, selama kebocoran masih terjadi, apapun yang dilakukan bangsa ini hanya untuk memperkaya bangsa lain.
Baca juga: Ungkap Tujuan Danantara, Prabowo: Mengelola dan Menghemat Kekayaan Negara
"Pemerintah yang saya pimpin harus mengusahakan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini," kata Prabowo.
Prabowo menyebut akan mengambil langkah-langkah jika diperlukan untuk mengatasi kebocoran itu meski langkah yang bakal dia ambil akan sulit dan tidak umum bagi sejumlah pihak.
"Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa kita di hari ini dan esok untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang," tuturnya.