Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Udang RI Tercemar Cesium, KKP dan Bapeten Inspeksi PT BMS Foods

Kompas.com - 20/08/2025, 16:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, pemerintah sedang melakukan inspeksi dan verifikasi terhadap PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) soal temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dalam produk udang beku asal Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).

Menurut Budi, inspeksi dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

"Ini sedang diverivikasi, sedang diinspeksi antara KKP juga dengan Bapeten, kita terus komunikasi," ujar Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Baca juga: AS Laporkan Udang Beku Asal RI Tercemar Cesium, Mendag: Kami Lakukan Inspeksi dan Evaluasi

Selain itu, pemerintah juga terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di AS untuk merantau perkembangan penelusuran yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika.

"Tadi pagi saya telpon-telponab dengan kedutaan kita di Amerika, jadi kita koordinasi ya terus ya," tutur Budi.

Budi menjelaskan, temuan udang tercemar Cesium juga sudah dibahas dalam rapat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono dan perwakilan Bapeten pada Rabu pagi.

Setelahnya, pemerintah memastikan melakukan evaluasi supaya produk makanan yang diekspor ke Amerika terhindar dari potensi tercemar.

"Nanti ke depannya biar kita ada evaluasi, ya evaluasi supaya produk-produk kita ke Amerika atau kemanapun ya, ini kan bagian dari produk pangan, memang pangan itu biasanya standarnya sangat tinggi ya, jadi kita harus mempersiapkan dengan baik biar ke depan tidak ada lagi masalah-masalah seperti ini," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada Selasa (19/8/2025), mengumumkan penarikan terhadap produk udang beku merek Great Value yang dijual di jaringan retail Walmart.

Peringatan itu muncul setelah produk yang dipasok oleh PT BMS Foods dari Indonesia tersebut terdeteksi mengandung isotop radioaktif berbahaya, Cesium-137 (Cs-137).

“Jika Anda baru saja membeli salah satu lot udang beku Great Value dari Walmart, buanglah. Jangan makan atau sajikan produk ini,” demikian pernyataan resmi FDA.

“Distributor dan pengecer harus membuang produk ini dan tidak boleh menjual atau menyajikannya,” imbuh pernyataan terseubut.

Diketahui, Cs-137 bisa menimbulkan dampak serius. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), paparan zat ini dapat menyebabkan “luka bakar, sakit akibat radiasi akut, hingga kematian.”

Dugaan kontaminasi dari kontainer Meski FDA belum menjelaskan secara rinci penyebab kontaminasi, lembaga itu menyatakan bahwa udang “tampaknya diproses, dikemas, atau disimpan dalam kondisi tidak higienis sehingga mungkin terkontaminasi Cs-137 dan menimbulkan masalah keamanan.”

Baca juga: FDA Tarik Produk Udang Beku Diduga Asal Indonesia dari Walmart gara-gara Terkontaminasi Radioaktif

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau