JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menggelontorkan anggaran senilai Rp 22,38 triliun untuk Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2026.
Dana jumbo itu bukan hanya menjaga stok pangan pokok, tetapi mendorong transformasi di sektor hortikultura dan perkebunan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengatakan program sepanjang 2025 akan dilanjutkan dan diperluas cakupannya.
Baca juga: Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani
Fokus utama tetap pada padi, jagung, dan gula, namun tahun depan sektor perkebunan dan hortikultura tak lagi menjadi pelengkap.
Komoditas seperti kopi, kakao, karet, mete, buah-buahan, hingga sayuran akan ikut masuk dalam gerakan modernisasi besar-besaran.
“Intinya adalah yang sudah baik di 2025 akan ditingkatkan, khusus untuk komoditi pangan ya, padi jagung, kemudian ada gula di situ. Di samping itu tahun depan ini juga akan diprioritaskan untuk kita tingkatkan semua komoditas perkebunan dan hortikultura kita,” ujar Sudaryono saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya pembenahan tidak bisa setengah-setengah. Mulai dari pemilihan bibit unggul, pola tanam, pemupukan, hingga pendampingan teknis kepada petani harus berjalan lebih presisi.
Perkebunan dan hortikultura seperti kopi, kakao, karet, mete, buah-buahan, dan sayur-sayuran, perlu dilakukan pembenahan besar-besaran.
Tidak cukup hanya fokus pada padi dan jagung, tetapi semua komoditas itu harus ditangani dengan pendekatan modern.