Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Harus Dilakukan Kelas Menengah "In This Economy"

Kompas.com - 01/09/2025, 12:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Nasdaq

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelas menengah kerap disebut sebagai penopang utama perekonomian Indonesia. 

Namun, di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, mulai dari fluktuasi harga kebutuhan pokok, perubahan suku bunga, hingga ancaman perlambatan ekonomi global, kelompok kelas menengah menghadapi tantangan serius dalam menjaga stabilitas keuangan. 

Oleh karena itu, kemampuan mengelola keuangan secara bijak menjadi semakin penting, bukan hanya untuk menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga untuk memastikan ketahanan ekonomi keluarga dalam jangka panjang.

Baca juga: 10 Pengeluaran Sehari-hari yang Biasa untuk Kelas Menengah Atas, tapi Berat bagi yang Lain

Ilustrasi mengelola keuanganFREEPIK/JCOMP Ilustrasi mengelola keuangan

Dikutip dari Nasdaq, Senin (1/9/2025), berikut beberapa hal yang harus dilakukan kelas menengah di tengah kondisi ekonomi tidak menentu.

1. Bangun dana darurat

Sean Babin, perencana keuangan bersertifikat (CFP), CEO dan penasihat keuangan utama di Babin Wealth Management, menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi kelas menengah saat ini.

Di antaranya adalah tingginya harga rumah, biaya pengasuhan anak, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan biaya makanan.

Banyak hal yang harus dihadapi dan dapat mendorong Anda terjerat utang berbunga tinggi jika Anda tidak cukup siap.

Baca juga: AHY: Seharusnya Makin Banyak Warga RI Masuk Kelas Menengah, yang Miskin Berkurang

Babin menyarankan untuk memiliki dana darurat dengan saldo setidaknya tiga hingga enam bulan biaya hidup. Jika Anda dapat menyisihkan lebih dari itu, maka lakukanlah.

Sementara itu, pakar keuangan Suze Orman menganjurkan dana darurat yang akan membuat Anda tetap aktif selama 12 bulan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau