Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Kompas.com - 22/10/2025, 07:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah menyebut kondisi ekonomi nasional menunjukkan tren perbaikan di tengah dinamika global yang masih bergejolak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak Prabowo-Gibran menjabat pada Oktober 2024 silam sempat berfluktuasi.

Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV 2024 mencapai 5,02 persen, lalu turun ke level 4,87 persen pada Kuartal I 2025.

Kemudian, melonjak naik ke level 5,12 persen pada Kuartal II 2025.

Baca juga: Dirjen Pajak: PPh E-Commerce Ditunda Sampai Ekonomi RI Tumbuh 6 Persen

Sementara itu, data realisasi pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2025 baru akan diumumkan BPS pada 5 November mendatang.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2025 sempat melambat.

Hal ini tecermin dari realisasi investasi di Kuartal III 2025 yang mencapai Rp 491,4 triliun.

Meski pada periode itu realisasi investasi tercatat naik 13,9 persen dibandingkan Kuartal III 2024, namun pertumbuhannya mengalami perlambatan jika dibandingkan laju pertumbuhan Kuartal III 2024 yang mencapai 15,29 persen.

"Karena ekonominya melambat, pasti investasinya melambat kan waktu Semester I dari bulan pertama sampai Agustus. Awal September kali ya, ini kan mulai dibalik pelan-pelan. Nanti kalau sudah mulai aktif lagi, ekonominya mulai hidup lagi," ujar Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Kendati demikian, Purbaya optimistis kebijakan yang telah diterapkan sejak dirinya menjabat sebagai Bendahara Negara dapat mengembalikan arah penguatan ekonomi pada sisa tahun 2025.

Adapun kebijakan yang dijagokan Purbaya berupa pemindahan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan.

Dana ini ditempatkan ke bank dalam bentuk deposito agar perbankan dapat menggunakan dana tersebut untuk menyalurkan kredit ke sektor produktif dan konsumtif.

Dengan demikian, daya beli sektor usaha maupun individu dapat terstimulus sehingga kebijakan ini diklaim dapat menggerakkan aktivitas ekonomi.

"Ini kan saya baru sebulan di sini, sebulan lebih sedikit ya, ekonomi baru dibalik arahnya. Sudah mulai terlihat ekonominya, cuma kalau Anda expect dampak dalam waktu sebulan enggak akan kelihatan mungkin atau belum kelihatan banget," ucapnya.

Pada konferensi pers APBN KiTa beberapa waktu lalu, Purbaya membeberkan mulai terlihatnya penguatan aktivitas domestik.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau