Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Emas Turun dan Apa yang Sebaiknya Dilakukan Investor

Kompas.com - 23/10/2025, 17:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CBS News

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas mengalami perkembangan yang signifikan dalam setahun terakhir. Harga emas terus naik secara konsisten sejak awal tahun 2025.

Dikutip dari CBS News, Kamis (23/10/2025), harga emas dunia baru-baru ini melampaui ekspektasi para ahli dan analis ketika ditutup di level 4.380 dollar AS per ons, menandai kenaikan lebih dari 60 persen dalam waktu kurang dari 10 bulan.

Kenaikan harga emas tersebut didorong oleh faktor-faktor yang sudah umum, yakni kekhawatiran inflasi, ketidakpastian geopolitik, dan pembelian besar-besaran dari bank sentral di seluruh dunia.

Baca juga: Penyebab Harga Emas Dunia Turun: Dollar Menguat Jelang Data Inflasi AS

Negara penghasil emas terbesar di dunia.Shutterstock/VladKK Negara penghasil emas terbesar di dunia.

Namun, minggu ini, momentum harga emas berbalik arah. Pada 21 Oktober 2025 lalu, harga emas mengalami penurunan harian tertajam dalam lebih dari 12 tahun.

Harga emas turun lebih dari 6 persen dan kehilangan hampir 300 dollar AS per ons. Aksi jual mendadak ini mengejutkan banyak investor, terutama setelah menyaksikan kenaikan harga emas yang luar biasa.

Kemudian, emas terus jatuh lebih jauh dalam beberapa hari terakhir. Adapun harga emas dunia saat ini berada di atas 4.000 dollar AS per ons.

Di dalam negeri, harga emas Antam hari ini turun Rp 16.000 per gram menjadi sebesar Rp 2.321.000 per gram.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian 23 Oktober 2025: Naik ke Rp 2,55 Juta per Gram

Penurunan itu melanjutkan tren pelemahan hari sebelumnya, Rabu (22/10/2025), yang anjlok Rp 177.000 di level Rp 2.310.000 per gram pada pagi hari, meski sempat naik Rp 27.000 ke Rp 2.337.000 per gram pada sore hari.

Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback emas Antam hari ini turut melemah dengan menyusut Rp 35.000 menjadi sebesar Rp 2.189.000 per gram dari sebelumnya Rp 2.224.000 per gram.

Halaman:


Terkini Lainnya
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau