Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2022, 11:53 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
ADM

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Sosial (Kemensos) memasok air bersih dengan membuat sumur bor di beberapa lokasi pengungsian pascagempa Cianjur, Jawa Barat.

Lokasi sumur bor tersebut tersebar di beberapa titik, yaitu Lapangan Jagakarsa di Kecamatan Warungkondang dan Lapangan Cariu Mangunkerta di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Seperti diketahui, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat krusial untuk para pengungsi. Warga mengalami kesulitan air bersih karena sarana yang hancur akibat gempa. Terlebih, warga saat ini harus berpindah ke area pengungsian.

Baca juga: Peran Kementerian Sosial Pada Capaian Penurunan Kemiskinan

Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rahmat Koesnadi mengatakan, pembangunan sumur dilakukan sesuai arahan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Ia menjelaskan bahwa sumur bor dibuat agar kebutuhan air bersih tetap tersedia.

“Bu Mensos mengarahkan untuk melakukan pengeboran sumur agar bisa digunakan untuk warga pengungsi. Tentu saja pada kondisi bencana dan tempat pengungsian, kebutuhan air bersih sangat besar. Untuk itu, pasokannya harus memadai,” kata Rahmat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Sebagai informasi, pengelolaan sumur bor merupakan kolaborasi Unit Pelaksana Teknis dan Direktorat Teknis Kemensos, yaitu Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta, Sentra Handayani Jakarta, dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA).

Baca juga: Tangis Bahagia Mama Maria, Pedagang Difabel di Pasar Youtefa Saat Terima Bantuan Kemensos

Rahmat mengungkapkan, proses pengeboran air membutuhkan waktu selama 7 hari. Pengeboran pun sempat mengalami kesulitan karena terdapat bebatuan di dalam tanah.

Selain itu, situasi pengeboran juga semakin sulit dengan curah hujan yang tinggi sejak sore hingga malam. Namun, agar proses pengeboran segera tuntas, pengerjaan dilanjutkan hingga malam hari.

Pengeboran sumur di lokasi pengungsian pascagempa Cianjur dilakukan hingga malam hari. Kementerian Sosial Pengeboran sumur di lokasi pengungsian pascagempa Cianjur dilakukan hingga malam hari.

“Kami berupaya semaksimal mungkin agar pengeboran berhasil. Bebatuan di dalam tanah menyebabkan mata bor beberapa kali rusak. Suku cadang harus didatangkan dari Bandung dan pengerjaan sempat tertunda,” ujar Rahmat.

Lebih lanjut, kata Rahmat, waktu pengeboran di malam hari juga membutuhkan upaya ekstra. Meski demikian, sumur bor berhasil mengeluarkan air bersih setelah mencapai kedalaman 32 meter.

“Pembuatan sumur bor yang memakan waktu cukup lama akhirnya membuahkan hasil,” imbuh Rahmat.

Baca juga: Update Gempa Cianjur: Jumlah Rumah Rusak Kini Capai 35.601 Unit, yang Rusak Berat Ada 7.818

Rahmat mengatakan, pasokan air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan kurang lebih 550 pengungsi dan 100 petugas yang terdiri dari tim Kemensos, Taruna Siaga Bencana (Tagana), relawan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia (Polri) di posko Warung Kondang.

Dalam sehari, air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan petugas mencapai 10.000 liter.

Selain untuk mandi, air bersih sangat dibutuhkan untuk mencuci, berwudu, dan memasak di dapur umum. Pasokan air bersih dari sumur bor ditampung di 7 tandon air berukuran 1.100 liter dan 2.200 liter.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Nasional
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Nasional
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Nasional
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Nasional
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Nasional
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Nasional
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Nasional
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Nasional
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Nasional
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 'Reuni' di Thamrin
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu "Reuni" di Thamrin
Nasional
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Nasional
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
Nasional
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau