KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik kebutuhan sehari-hari dan layanan psikososial bagi korban kebakaran di Dusun Otuno, Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
"Menyalurkan bantuan Kemensos dari gudang logistik dan melaksanakan kegiatan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada kelompok rentan," ujar Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan resminya, Kamis (4/9/2025).
Bantuan dari Kemensos disalurkan melalui Gudang Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Luwu Timur. Bantuan yang diberikan mencakup makanan siap saji, makanan anak, selimut, tenda gulung, family kit, serta pakaian untuk dewasa dan anak.
Selain logistik dan psikososial, Gus Ipul menyampaikan, Kemensos juga mendirikan dapur umum yang telah beroperasi sejak 27 Agustus 2025.
Dapur umum tersebut menyiapkan 1.000 porsi makanan tiga kali sehari bagi warga terdampak, relawan, dan petugas lapangan.
"Rencana tindak lanjut melakukan koordinasi dengan pihak Dinsos-P3A Kabupaten Luwu Timur dan Dinsos Provinsi Sulawesi Selatan terkait data anak usia sekolah untuk pemenuhan kebutuhan perlengkapan sekolah," jelas Gus Ipul.
Baca juga: Kebakaran Hebat Hanguskan 46 Rumah di Luwu Timur, Warga Mengungsi ke Masjid hingga Kapal Feri
Kebakaran di Dusun Otuno terjadi pada Rabu (27/8/2025). Api mulai berkobar sekitar pukul 13.45 waktu Indonesia tengah (WITA) dan menyebar dalam waktu singkat karena kondisi angin kencang, jarak rumah berdempetan, dan material rumah mudah terbakar.
Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Namun, hingga kini, kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemensos, kebakaran ini menghanguskan 57 rumah dan berdampak pada 414 jiwa. Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka.
Gus Ipul menyebut, sebanyak 124 jiwa dari 31 kepala keluarga terdampak kebakaran saat ini mengungsi di empat tenda yang didirikan Kemensos bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Sementara itu, korban lainnya menumpang di rumah kerabat maupun warga sekitar lokasi kejadian.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini