Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pakar Soal Faktor Penyebab Aquaplaning: Bukan Cuma Soal Kecepatan

Kompas.com - 28/10/2025, 07:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat hujan deras, potensi kecelakaan akibat aquaplaning meningkat tajam. Karena itu, pengendara perlu memahami berbagai faktor yang bisa memicu terjadinya kondisi berbahaya ini.

Aquaplaning sendiri adalah keadaan ketika ban kendaraan kehilangan traksi karena lapisan air yang menutupi permukaan jalan. Dalam situasi tersebut, roda tidak lagi menapak sempurna pada aspal, sehingga kemampuan kendali kendaraan berkurang drastis.

Baca juga: Bukan Saat Hujan Deras, Kapan Lampu Hazard Boleh Dinyalakan?

Banyak yang beranggapan bahwa aquaplaning hanya terjadi saat mobil melaju kencang di genangan air. Padahal, penyebabnya tidak semata karena kecepatan, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi ban, tekanan angin, serta permukaan jalan yang dilalui.

Ilustrasi ban mobil aus.Fathan Radityasani/Kompas.com Ilustrasi ban mobil aus.

Zulpata Zainal, pakar ban mobil, mengatakan, penyebab terjadinya aquaplaning ada beberapa faktor, bukan hanya soal kecepatan.

  1. Kecepatan: Semakin cepat maka semakin gampang terjadi aquaplaning.
  2. Kondisi Ban: Ban gundul atau sudah di bawah tanda Tread Wear Indicator (TWI), maka semakin gampang terjadi aquaplaning.
  3. Tekanan Ban : Semakin tekanannya berkurang, risiko terjadi aquaplaning jadi meningkat.
  4. Bobot : Kendaraan yang semakin ringan juga mudah mengalami aquaplaning. Kedalaman
  5. Genangan Air : Semakin dalam genangan air, maka semakin mudah juga terjadi aquaplaning.
  6. Model Kembangan Ban : Semakin kurang sodetan kembangan di telapak ban, khususnya bagian dalam ban, semakin gampang terjadi aquaplaning.

Baca juga: Bukan Pakai Sampo, Ini Cara Benar Cegah Kaca Berembun saat Hujan

"Jadi, tidak bisa dijadikan patokan, misalnya, kecepatan 60-70 kilometer per jam akan terjadi aquaplaning kalau melibas genangan air. Tergantung bobot kendaraan juga, ketinggian air, kedalaman alur ban, dan lain-lain," kata Zulpata, kepada Kompas.com.

Ilustrasi mengemudi saat hujankompas.com Ilustrasi mengemudi saat hujan

"Contoh saja, truk muatan penuh, melibas genangan air sangat susah untuk terjadinya aquaplaning. Sebab, muatan yang berat, meskipun bannya gundul, yang terjadi selip saja, bukan aquaplaning," ujar Zulpata.

Sebagai langkah pencegahan, pengendara disarankan untuk selalu memastikan kondisi ban dalam keadaan prima, termasuk tekanan udara yang sesuai rekomendasi pabrikan. Hindari pula memacu kendaraan terlalu cepat saat melintasi jalan basah, serta jaga jarak aman dengan kendaraan lain.

Dengan memahami faktor penyebab dan menjaga kebiasaan berkendara yang aman, risiko aquaplaning dapat diminimalkan secara signifikan, terutama saat menghadapi musim hujan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau