JAKARTA, KOMPAS.com - VinFast, merek kendaraan listrik asal Vietnam, tidak sekadar hadir untuk menjual mobil listrik di Indonesia.
Sejak resmi masuk ke pasar otomotif Tanah Air, VinFast mengambil pendekatan yang lebih holistik, yaitu membangun ekosistem EV yang terpadu dan berkelanjutan.
Strategi ini tidak hanya menyasar konsumen, tetapi juga meliputi produksi, pengisian daya, dan layanan purna jual yang mendukung adopsi kendaraan listrik secara masif.
Baca juga: Pedagang Mobil Bekas Menghindari Jual Mobil Merek China
"Strategi kita masih fokus pada ekosistem. Kita menawarkan fasilitas free charging, garansi buyback atau garansi resale value. Itu yang menurut kami masih tetap menjadi keunggulan dan belum diikuti oleh merek-merek lain. Jadi kita confident dengan itu," ujar Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia belum lama ini di Jakarta.
Kunjungan ke pabrik VinFast di VietnamSalah satu tonggak penting, yaitu pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang menjadi basis produksi dan perakitan mobil listrik di Indonesia.
Dengan kapasitas massal dan teknologi modern, pabrik ini tidak hanya memproduksi kendaraan berkualitas tinggi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi dalam industri EV.
Baca juga: Curhat Pemilik Wuling Cortez EX 2022: Nyaman, tapi Boros dan CVT Lemot
Langkah ini menunjukkan keseriusan VinFast dalam mengintegrasikan rantai pasok EV di Indonesia, bukan sekadar mengimpor kendaraan jadi.
Inisiatif Green Smart Mobility (Green SM) menjadi salah satu strategi VinFast untuk mendorong penggunaan EV sebagai solusi transportasi ramah lingkungan. Program ini mencakup pengembangan infrastruktur pengisian daya, edukasi konsumen, serta integrasi teknologi kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Mobil listrik VinFast.Dengan pendekatan ini, VinFast menekankan sustainability dan efisiensi energi, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kendaraan listrik dalam mengurangi emisi karbon.
Tidak berhenti pada produksi dan penjualan, VinFast juga menghadirkan V-Green, ekosistem layanan lengkap yang mencakup charging station, servis kendaraan, hingga solusi manajemen baterai.
Layanan ini dirancang untuk memastikan pengalaman pengguna EV yang mudah dan nyaman, sekaligus mendukung umur panjang baterai dan performa kendaraan. Dengan pendekatan ini, VinFast menunjukkan bahwa mengadopsi kendaraan listrik harus disertai ekosistem yang mendukung, bukan sekadar menjual mobil.
Keseluruhan inisiatif VinFast dari pabrik Subang, Green SM, hingga V-Green menggarisbawahi filosofi perusahaan dalam membangun ekosistem EV secara holistik dan berkelanjutan.
VinFast di ajang GIIAS 2025"Strategi ini sekaligus menjadi jawaban terhadap tantangan utama pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, yaitu keterbatasan infrastruktur, kurangnya edukasi konsumen, dan perlunya dukungan layanan purna jual," kata dia.
Langkah holistik seperti ini diharapkan bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik sekaligus menciptakan ekosistem EV yang matang dan berkelanjutan di Indonesia.
Mobil VinFast menghadirkan teknologi modern, sehingga harganya relatif premium. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi konsumen kelas menengah.
Selain itu, meskipun ekosistem V-Green dan Green SM menjanjikan pengalaman terpadu, skala operasionalnya masih dalam tahap pengembangan.
Keberhasilan jangka panjang ekosistem ini bergantung pada konsistensi VinFast dan dukungan regulasi pemerintah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang