Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Combi Brake: Bukan Tak Pakem, Pengendara Hanya Butuh Penyesuaian

Kompas.com - 01/11/2025, 15:41 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengendara motor selain merek Honda, mungkin akan merasa kagok dengan fitur combi brake system (CBS) pada sepeda motor matik. Bahkan, mereka bisa saja menganggap remnya kurang pakem saat dioperasikan.

Hal ini bisa terjadi lantaran dalam melakukan pengereman, pengendara cenderung menggunakan tenaga untuk menarik tuas rem. Sehingga, ketika dihadapkan pada motor dengan fitur CBS hasil pengeremannya akan berbeda.

Gio, pemilik bengkel sepeda motor Giovani Motor Cawas Klaten, yang juga mantan kepala bengkel Ahass mengatakan, tidak ada masalah pada rem CBS, sehingga tak perlu melakukan modifikasi.

Baca juga: Jangan Biarkan Rem Parkir Mobil Aktif Semalaman dalam Kondisi Basah


“Mungkin pengendara yang tak biasa pakai Honda akan merasa remnya kurang pakem, karena sebenarnya rem roda belakang dan depan terhubung, dengan tenaga pengereman sama hasilnya akan berbeda,” ucap Gio kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Gio menganalogikan, tuas pengungkit untuk menarik pegas rem satu dengan pegas rem dua, yakni depan dan belakang, akan membutuhkan tenaga berbeda untuk hasil sama.

“Misal pengendara biasa pakai selain Honda, terus disuruh pakai Vario, dengan kebiasaan mereka, tenaga tersebut belum bisa mencapai pengereman optimal, karena sebenarnya menarik dua set komponen rem jadi lebih berat,” ucap Gio.

Baca juga: Setelah Motor Menerjang Banjir Wajib Ganti Minyak Rem?

Ilustrasi minyak rem sepeda motorKompas.com/Erwin Setiawan Ilustrasi minyak rem sepeda motor

Namun, bagi pengguna skutik Honda, mereka cenderung sudah terbiasa sehingga untuk kebutuhan hard braking, CBS ini justru akan menghasilkan pengereman yang lebih stabil antara roda depan dan belakang.

Sarwono Edhi, Technical Service Dept Head PT Nusantara Sakti, Dealer Group Honda, mengatakan, langkah mengganjal rem seperti itu sangat tidak disarankan.

“Fitur CBS diperuntukkan bagi pengendara yang tidak bisa melakukan pengereman dengan proper, terutama untuk pengendara pemula, jadi lebih mudah melakukan pengereman kedua roda dengan hanya menekan satu tuas rem (rem belakang),” ucap Edhi mengutip dari KOMPAS.com, Sabtu (1/11/2025).

Baca juga: Tidak Hanya Rem Blong, Bus Pariwisata yang Terguling di Exit Tol Pemalang Tidak Laik Operasi

Edhi menegaskan, memodifikasi sistem pengereman justru bisa membahayakan karena menyangkut keselamatan pengendara.

Perlu diketahui bahwa sistem pengereman memiliki peran penting, maka dari itu, memodifikasi akan berdampak pada performa pengereman itu sendiri.

Pelek dan rem pada skutik bongsorDok. AHM Pelek dan rem pada skutik bongsor

Menurut Edhi, jika penyetelan rem dilakukan dengan benar, maka CBS tetap bisa bekerja optimal dan menghasilkan pengereman yang pakem. Pasalnya, pabrikan dalam mendesain fitur telah melakukan pengetesan dengan teliti.

Pada dasarnya CBS dirancang untuk membantu pengendara melakukan pengereman seimbang tanpa harus menekan dua tuas sekaligus. Fitur ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan keahlian pengendara, melainkan membantu menjaga stabilitas dan mengurangi risiko tergelincir terutama di kondisi darurat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau