JAKARTA, KOMPAS.com — Toyota Kijang Innova Zenix hadir dengan banyak perubahan besar dibanding generasi sebelumnya. Salah satu yang paling menarik adalah sistem transmisinya.
Innova Zenix menggunakan kombinasi sabuk baja dan roda gigi untuk mencapai 10 percepatan virtual.
Ini berbeda dengan sistem Continuously Variable Transmission (CVT) konvensional yang mengandalkan sabuk dan pulley, karena Innova Zenix menggunakan roda gigi guna membantu memperlebar rasio dan menghasilkan akselerasi yang lebih baik.
Baca juga: Wajib Tahu, Kebiasaan Sepele Ini Bisa Sebabkan Transmisi Matik Rusak
Oto Journey 2024 - Toyota Innova Zenix HybridHermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matik Worner Matic, menilai sistem ini merupakan bentuk evolusi dari CVT yang dikombinasikan dengan mekanisme roda gigi seperti pada transmisi otomatis (AT) konvensional.
“Nah, sekarang ada yang berkembang lagi. Sebenarnya kombinasi antara CVT dan AT.
Itu yang terjadi pada Innova Zenix. Jadi, Innova Zenix itu sebenarnya kombinasi antara CVT dengan AT,” ujar Hermas kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Menurut Hermas, sistem tersebut dibuat untuk menjawab keluhan umum pengguna mobil bertransmisi CVT, yang sering dianggap kurang kuat saat menanjak.
Baca juga: Mungil, Pintar, dan Listrik, Daihatsu Kayoibako Curi Perhatian di JMS 2025
“Selama ini keluhannya, CVT itu nggak bisa buat nanjak tinggi. Nah, konstruksinya sekarang dibikin seperti Innova, misalnya. Pada gigi atau rasio awal, dia tidak menggunakan CVT, tapi mempertemukan dua gir,” katanya.
Oto Journey 2024 - Toyota Innova Zenix HybridHermas menambahkan, pada tahap awal kerja transmisi, input shaft langsung terhubung dengan gear output melalui sistem sebelum akhirnya berpindah ke mode CVT.
“Jadi, input shaft masuk, ketemu gear output. Ditemukan nih, clutch-nya kerja, ketemu. Baru nanti setelah jalan, pindah ke dua. Ini lepas, baru masuk ke CVT-nya,” ucap dia.
Dengan sistem tersebut, karakter transmisi Zenix menjadi lebih tangguh di kecepatan rendah dan tetap efisien di kecepatan tinggi.
Baca juga: Toyota Nilai Teknologi Hybrid Masih Sulit Masuk ke LCGC, Ini Alasannya
“Makanya, rentang rasionya jadi lebar banget. Di rasio awal itu sekitar 4 koma sekian banding 1, sedangkan rasio akhir 1 banding 0,6 sekian. Jadi rentangnya lebar banget," ujar Hermas.
Oto Journey 2024 - Innova Zenix Hybrid"Nah, itu buat nanjak nggak masalah, sepanjang kita taruh di posisi satu. Buat nanjak-nanjak juga oke aja. Ibaratnya kayak gir ketemu gir, jadi dia lebih kuat,” kata Hermas.
Pada varian bensin non-hybrid, Toyota menggunakan Direct-Shift CVT yang dilengkapi roda gigi awal atau launch gear.
Sistem ini berbeda dari CVT biasa karena menggunakan gigi mekanis yang membantu torsi saat mobil mulai bergerak dari posisi diam.
Berdasarkan data teknis dari berbagai sumber, berikut detail transmisinya:
Baca juga: Daihatsu e-Smart Hybrid, Sensasi Mobil Listrik Tanpa Perlu Ngecas
Dasbor Toyota Kijang Innova Zenix HEVSehingga kombinasi antara roda gigi 3,337, sabuk CVT 2,236–0,447, dan final gear 4,262 membuat transmisi Zenix punya jangkauan rasio yang sangat lebar.
Artinya, tenaga lebih mudah didapat di putaran bawah untuk akselerasi, namun tetap hemat bahan bakar di kecepatan tinggi.
Rasio sabuk yang sangat rendah, yakni 0,447, memungkinkan mesin berputar lebih pelan saat melaju kencang. Efeknya, konsumsi bahan bakar lebih efisien dan suara mesin di kabin juga lebih halus.
Sementara final gear 4,262 membantu menjaga respons mobil ketika membawa beban berat atau melintas di jalan menurun karena efek pengereman mesin lebih terasa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang