YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah persaingan ketat dengan produk impor yang harganya lebih murah, brand lokal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, DS Modest, tetap optimis untuk bersaing.
Beralamat di Jalan Bantul, tepatnya di Padukuhan Sawahan, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, DS Modest menawarkan berbagai produk fashion, mulai dari baju, celana, hijab, hingga alat ibadah.
Owner DS Modest, Annisa Rahma Herdyana, mengakui bahwa saat ini banyak brand impor yang merambah berbagai lini dengan harga yang sangat kompetitif.
Baca juga: Jokowi Absen, Sidang Lanjutan Gugatan Gagalnya Produksi Mobil Esemka Digelar Hari Ini
Meskipun demikian, Annisa tidak mempermasalahkan keberadaan brand impor yang dipasarkan dengan label lokal.
"Untuk produk fashion agar bisa bersaing, diperlukan inovasi dan juga value yang lebih dibandingkan produk serupa dengan harga murah," ungkapnya.
Sebagai contoh, Annisa menyebutkan bahwa produk mukena bisa didapatkan dengan harga kurang dari Rp 20.000, sementara ia menjualnya seharga Rp 99.000 per unit.
"Jadi fashion brand lokal jangan lagi perang harga, mau sampai kapan? Kami berani jual value lebih," tegasnya saat ditemui di kantornya pada Rabu (7/5/2025) petang.
Annisa menambahkan bahwa persaingan harga yang terlalu ketat dapat membuat pelanggan berpindah ke brand lain hanya karena selisih harga yang kecil.
"Jangan bersaing harga, beda Rp 1.000, Rp 5.000, customer bisa pindah ke brand lain. Walaupun produk fashion bisa menawarkan value yang menyelesaikan masalah dari siapapun," jelasnya.
Dalam upaya membangun hubungan emosional dengan pembeli, DS Modest juga aktif membuat komunitas.
Annisa mengungkapkan bahwa brandnya memiliki grup WhatsApp dengan ratusan pengguna yang mendapatkan pelatihan marketing dan pendampingan kesehatan mental.
DS Modest sendiri didirikan pada tahun 2016 dengan memberdayakan ibu-ibu warga sekitar, dan saat ini sudah ada ratusan ibu yang bekerja di brand tersebut.
Brand ini awalnya berada di bawah naungan PT Margaria Group, namun sejak 2020, DS Modest berdiri sendiri dengan fokus pada produk fashion muslim.
Transformasi Digital
Annisa juga menekankan pentingnya inovasi untuk memperluas jangkauan produk.