BORONG, KOMPAS.com – Dalam semangat Hari Kenaikan Yesus Kristus, Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suyanto, menunjukkan sisi humanis kepolisian.
Mereka menyambangi dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis (29/5/2025).
Kunjungan ini menjadi simbol kepedulian nyata terhadap kelompok rentan yang kerap terlupakan.
Dua pasien yang dikunjungi memiliki kisah berbeda. Satu masih berjuang melawan gangguan jiwa dan terpaksa dipasung, sementara yang lain mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Dengan penuh kehangatan, Suyanto menyerahkan bingkisan dan dukungan moral kepada keluarga pasien.
Baca juga: Kisah Kenaikan Yesus Kristus: Artinya
“Di momen penuh makna ini, kami ingin hadir untuk menyapa dan menyemangati saudara kita yang menghadapi tantangan kesehatan jiwa."
"Mereka adalah bagian dari kita dan negara harus hadir untuk mereka,” ujar Suyanto kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Kepedulian Kapolres tak berhenti di situ. Ia menempuh perjalanan 70 kilometer untuk menemui Vitoria Eping, seorang penyandang disabilitas di Kampung Weong, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar.
Di sana, Suyanto menyerahkan kursi roda dan paket sembako sebagai wujud dukungan nyata.
Aksi ini mencerminkan komitmen Polres Manggarai Timur mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya mereka yang berada di pinggiran.
“Ini bukan hanya soal bantuan fisik, tetapi juga tentang membawa harapan dan kehangatan. Kami ingin masyarakat melihat bahwa ODGJ dan penyandang disabilitas adalah bagian dari kita, bukan untuk distigma,” tegas Suyanto.
Baca juga: Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, 165.941 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Ia berharap langkah ini menggugah kesadaran kolektif dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menangani isu kesehatan jiwa dan disabilitas.
Aksi humanis ini menuai pujian dari tokoh masyarakat dan agama setempat. Pastor Paroki Waerana, Pastor Beni Jehadun, menyebut kehadiran Kapolres sebagai wujud cinta kasih Kristiani.
“Ini bukan sekadar bantuan, tetapi kehadiran yang menyembuhkan luka batin keluarga dan penderita ODGJ. Kami sangat mengapresiasi,” ungkapnya.
Ketua Dewan Paroki Waerana, Ignasius Dequirino, juga memuji inisiatif ini.
“Kapolres Suyanto membuktikan bahwa aparat tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga punya hati untuk mereka yang terpinggirkan. Semoga ini menginspirasi kita semua,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Polres Manggarai Timur mengajak masyarakat menghapus stigma negatif terhadap ODGJ dan penyandang disabilitas.
Langkah kecil namun penuh makna ini menunjukkan bahwa kepedulian adalah bahasa universal yang mampu menyatukan hati dan membawa harapan.
Dengan semangat kolaborasi, Suyanto berharap masyarakat Manggarai Timur dapat bersama-sama membangun lingkungan yang lebih inklusif dan peduli.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini