Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kematian Penjual Durian di Magelang, Polisi Ungkap Hasil Otopsi

Kompas.com - 30/05/2025, 11:58 WIB
Egadia Birru,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan dugaan penyebab kematian Joko Susilo, penjual durian yang ditemukan tewas dalam selokan di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Makam laki-laki berusia 39 tahun itu sebelumnya diekshumasi untuk dilakukan otopsi.

Pasalnya, kematiannya yang dinyatakan polisi sebagai akibat kecelakaan lalu lintas belakangan dinilai janggal.

Penjabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, mengatakan, hasil otopsi menunjukkan Joko Susilo mengalami kekerasan benda tumpul di kepala dan leher.

"Para pelaku mengeroyok korban dengan menendang, memukul, dan menampar," ujarnya dalam konferensi pers Hasil Operasi Aman Candi, Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja

Ada empat pelaku yang sudah dijerat Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP mengenai penganiayaan dalam kasus tersebut.

Mereka antara lain SAB (26), MA (27), CA (26), dan SAN (18).

SAN menganiaya Joko lebih dulu di dekat Terminal Tegalrejo pada 30 April 2025.

Tak lama, penjual durian itu dikeroyok oleh tiga pelaku lain di Terminal Tegalrejo.

Arwansyah menyebutkan, para pelaku melancarkan perbuatannya lantaran korban kerap berbuat onar ketika mabuk usai minum minuman keras.

Setelah mendapat serangkaian kekerasan dengan tangan kosong, Joko berkendara sepeda motor menuju arah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Arwansyah bilang, kamera pengawas (CCTV) merekam dia berkendara dalam keadaan zig-zag, sehingga diduga hal tersebut yang membuat dia berakhir di selokan.

Dengan demikian, dia melanjutkan, ada dua kemungkinan peristiwa yang menyebabkan Joko tewas.

Pertama, akibat kekerasan pada kepala dan leher setelah dikeroyok.

Kedua, akibat kecelakaan lalu lintas. "Posisi korban saat ditemukan tertindih sepeda motor dan banyak batu di selokan itu," imbuh Arwansyah.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Regional
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau