MAGELANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan dugaan penyebab kematian Joko Susilo, penjual durian yang ditemukan tewas dalam selokan di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Makam laki-laki berusia 39 tahun itu sebelumnya diekshumasi untuk dilakukan otopsi.
Pasalnya, kematiannya yang dinyatakan polisi sebagai akibat kecelakaan lalu lintas belakangan dinilai janggal.
Penjabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, mengatakan, hasil otopsi menunjukkan Joko Susilo mengalami kekerasan benda tumpul di kepala dan leher.
"Para pelaku mengeroyok korban dengan menendang, memukul, dan menampar," ujarnya dalam konferensi pers Hasil Operasi Aman Candi, Jumat (30/5/2025).
Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja
Ada empat pelaku yang sudah dijerat Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP mengenai penganiayaan dalam kasus tersebut.
Mereka antara lain SAB (26), MA (27), CA (26), dan SAN (18).
SAN menganiaya Joko lebih dulu di dekat Terminal Tegalrejo pada 30 April 2025.
Tak lama, penjual durian itu dikeroyok oleh tiga pelaku lain di Terminal Tegalrejo.
Arwansyah menyebutkan, para pelaku melancarkan perbuatannya lantaran korban kerap berbuat onar ketika mabuk usai minum minuman keras.
Setelah mendapat serangkaian kekerasan dengan tangan kosong, Joko berkendara sepeda motor menuju arah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Arwansyah bilang, kamera pengawas (CCTV) merekam dia berkendara dalam keadaan zig-zag, sehingga diduga hal tersebut yang membuat dia berakhir di selokan.
Dengan demikian, dia melanjutkan, ada dua kemungkinan peristiwa yang menyebabkan Joko tewas.
Pertama, akibat kekerasan pada kepala dan leher setelah dikeroyok.
Kedua, akibat kecelakaan lalu lintas. "Posisi korban saat ditemukan tertindih sepeda motor dan banyak batu di selokan itu," imbuh Arwansyah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini