Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X

Kompas.com - 08/09/2025, 18:34 WIB
Labib Zamani,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gua Swara yang terletak di Kompleks Kolam Segaran Taman Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, bukan sekadar gua biasa.

Tempat ini menyimpan cerita sejarah yang erat kaitannya dengan budaya Jawa, khususnya Keraton Kasunanan Surakarta, atau yang lebih dikenal dengan Keraton Solo.

Sejak tahun 1901, gua ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan gamelan, alat musik tradisional yang memiliki makna spiritual dan budaya bagi masyarakat setempat.

Muhammad Aprianto, Founder Soerakarta Walking Tour, menjelaskan bahwa gua ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan gamelan yang dibunyikan pada malam Selikuran, yaitu malam ke-21 bulan Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.

"Gua Swara tempat menyimpan gamelan. Jadi (gamelan) dibunyikan ketika malam Selikuran," ungkapnya pada Senin (8/9/2025).

Inisiatif Raja Pakubuwono X 

Gua Swara merupakan peninggalan dari masa pemerintahan Raja Pakubuwono (PB) X, yang dikenal dengan inisiatifnya untuk menciptakan ruang publik di tengah kota Solo.

"Itu (Gua Swara) diinisiasi sebenarnya oleh PB X. Kalau menurut ceritanya, PB X ini menginginkan ada satu ruang publik di tengah kota," jelas Aprianto.

Baca juga: Putri Sulung Pakubuwono XIII Pertanyakan Revitalisasi Keraton Solo dari Alun-alun, Gibran: Itu Sudah Superkumuh

Sayangnya, sejak tidak difungsikan lagi sekitar tahun 1981, gua ini ditutupi pasir dan mengalami penurunan fungsi.

Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berkomitmen untuk merenovasi kolam segaran Taman Sriwedari dengan tujuan mengembalikannya ke wujud semula, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Revitalisasi sebagai upaya melestarikan budaya


Wali Kota Solo, Respati Ardi, menegaskan pentingnya revitalisasi kolam segaran sebagai langkah pelestarian budaya Jawa.

Baca juga: Pemkot Solo Rogoh Rp 1,8 M untuk Revitalisasi Kolam Peninggalan Pakubuwono X

"Di tahun 1900 sudah dibuat seperti ini bagus sekali. Jadi namanya Gua Swara yang didalamnya isinya gamelan dan difungsikan saat malam Selikuran. Tentunya ini kita nguri-uri kebudayaan," kata Respati saat meninjau kolam segaran Taman Sriwedari pada Senin (8/9/2025).

Dia berharap setelah proses revitalisasi selesai, kolam segaran dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya, sejalan dengan tujuan untuk mengenang tradisi leluhur.

"Harapannya bisa difungsikan seperti di zaman pendahulu kita," imbuhnya.

Tahapan Revitalisasi Menuju Fungsi yang Optimal

Menurut Wali Kota, revitalisasi kolam segaran Taman Sriwedari akan dilakukan secara bertahap hingga tahun depan.

"Kita pelan-pelan mengembalikan fungsi Taman Sriwedari, Kebon Rojo pelan-pelan. Yang terpenting adalah kembali mengingat leluhur kita dan bisa difungsikan warga Solo," tambahnya.

Baca juga: Pemkot Solo Rogoh Rp 1,8 M untuk Revitalisasi Kolam Peninggalan Pakubuwono X

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Nur Basuki, juga menegaskan fokus revitalisasi tahun ini adalah kolam segeran.

"Tahun ini kita ada anggaran Rp 1,8 miliar. Kemudian ini selesai mungkin hanya fokus segaran saja. Tahun depan ada anggaran Rp 1 miliar untuk penataan sekitarnya," ujarnya.

Dengan upaya ini, diharapkan Gua Swara dan Kolam Segaran Taman Sriwedari dapat kembali menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Solo, menghidupkan kembali budaya dan tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau