PEKANBARU, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau menjadi perhatian serius.
Pasalnya, asap karhutla dari provinsi ini sudah mulai dirasakan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Baca juga: 208 Sekolah di Rokan Hulu Riau Diliburkan gara-gara Asap Karhutla
Hal ini diungkapkan Budi Gunawan saat mengikuti rapat penanganan karhutla melalui Zoom dengan Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Kepala BNPB, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Riau, BMKG, dan Kapolda Riau, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Kebakaran Hutan Makin Meningkat, Riau Tetapkan Status Tanggap Darurat
"Asap karhutla juga mulai dirasakan oleh negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Mereka telah menyampaikan keprihatinan melalui jalur diplomatik," ungkap Budi Gunawan dalam rapat yang diikuti Kompas.com.
"Kabut asap mulai menyebar hingga melintasi batas negara dan masuk ke wilayah Malaysia bahkan mengancam Singapura dan Thailand bagian Selatan," tambahnya.
Budi Gunawan menyebut, wilayah di Malaysia saat ini tercatat memiliki kualitas udara buruk, yakni dengan indeks pencemaran udara (Air Pollution Index) di atas 150, seperti di Alor Gajah di Malaka, Malaysia.
Oleh karena itu, Budi Gunawan menegaskan bahwa karhutla harus ditangani dengan cepat.
Apalagi, di Provinsi Riau, situasinya telah meningkat mencapai status tingkat darurat karhutla.
"Karhutla juga terjadi secara signifikan di Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Oleh karenanya, mohon kepada seluruh personel dan peralatan yang sudah tergelar ini dapat segera dioperasionalkan di lapangan. Supaya kebakaran ini cepat tuntas," kata Budi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini