PALANGKA RAYA, KOMPAS.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat antrean panjang di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam sepekan terakhir.
Kondisi ini disebabkan oleh kendala distribusi dan menurunnya stok BBM secara nasional.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng, Vent Christway, mengatakan pasokan BBM dari wilayah Kalimantan Selatan ke sejumlah depo di Kalteng mengalami hambatan, sehingga distribusi ke SPBU menjadi tidak lancar.
“Stok BBM secara nasional sedang menurun. Di Kalimantan juga ada kendala distribusi minyak BBM dari terminal yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, ke depo-depo yang ada di Kalteng,” ujar Vent di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Selasa (21/10/2025).
Baca juga: Bahlil soal BBM SPBU Swasta Kosong: Ini Negara Hukum, Bukan Tanpa Tuan...
Vent menjelaskan, beberapa depo utama penyalur BBM di Kalteng berada di Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat. Namun, keterlambatan pengiriman dari terminal di Tanah Bumbu menyebabkan pasokan ke depo-depo tersebut berkurang.
“Dampaknya bisa kita lihat, di SPBU-SPBU sekarang antrean sudah mulai panjang, ada beberapa jenis BBM yang agak sulit kita temukan,” katanya.
Menurut Vent, antrean terpanjang terjadi pada BBM jenis pertalite dan pertamax, terutama di SPBU yang berada di Kota Palangka Raya.
Menanggapi kondisi ini, Vent mengatakan bahwa penanganan pasokan BBM menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM RI.
Baca juga: Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBM
Namun, Pemprov Kalteng tetap berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan jalur distribusi kembali lancar.
“Kami juga menanyakan dengan Pertamina terkait pokok permasalahannya. Tadi kami dapat informasi kalau distribusi BBM ke Kalteng memang mengalami pengurangan,” ungkapnya.
Terkait dugaan adanya penimbunan BBM jenis tertentu, Vent menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan melakukan penindakan.
“Terkait penegakan hukum itu wewenangnya aparat penegak hukum (APH),” tegasnya.
Pantauan Kompas.com menunjukkan antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah SPBU di Palangka Raya, seperti di Jalan Tjilik Riwut, Jalan Rajawali, Jalan G Obos, Jalan RTA Milono, dan beberapa titik lain.
Antrean kendaraan tampak mengular di jalur-jalur utama, terutama untuk mendapatkan BBM jenis pertalite. Di beberapa lokasi, antrean serupa juga terlihat pada BBM jenis pertamax.
Kondisi tersebut telah berlangsung selama hampir dua minggu terakhir dan mulai mengganggu aktivitas warga serta distribusi logistik di wilayah kota.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang