KOMPAS.com - Kalau naik taksi di Indonesia, penumpang biasanya membuka dan menutup pintu sendiri.
Namun, pengalaman berbeda akan kamu temui saat naik taksi di Jepang.
Di Negeri Sakura, pintu taksi bisa otomatis terbuka dan tertutup tanpa perlu disentuh penumpang.
Fitur ini terlihat sederhana, tapi memberi kenyamanan ekstra, terutama bagi wisatawan yang baru pertama kali datang.
Kamu tidak perlu repot mendorong atau menarik pintu, karena semuanya dikendalikan langsung oleh sopir taksi.
Praktis dan aman, terutama saat membawa barang bawaan banyak.
Bagi orang Indonesia, pengalaman ini sering jadi momen unik sekaligus membingungkan.
Tidak sedikit yang kaget saat pintu taksi tiba-tiba menutup sendiri tanpa disentuh.
Pintu otomatis ini dioperasikan menggunakan tuas kecil di dekat kemudi.
Sopir bisa membuka atau menutup pintu penumpang tanpa harus turun dari mobil dengan satu gerakan.
Fitur ini juga dianggap sebagai bentuk keramahan dan efisiensi layanan di Jepang. Sopir bisa memastikan penumpang masuk dengan aman, tanpa khawatir pintu tertutup terlalu cepat.
Lalu, mengapa pintu otomatis ini jadi standar di Jepang dan belum ada di Indonesia?
Baca penjelasan lengkapnya di Pintu Taksi Otomatis di Jepang, Fitur Nyaman yang Tidak Ada di Indonesia
Baca juga:
@ohayo_jepang “Tempat sampah” jadi masalah nomor 1 buat turis asing di Jepang. Kenapa, ya? Survei dari Badan Pariwisata Jepang awal 2025 menyebut, 21,9% turis asing mengeluhkan sedikitnya tempat sampah umum. Bahkan ini jadi masalah utama yang paling banyak dikeluhkan, melebihi kendala bahasa atau antrian imigrasi. Buat kita yang terbiasa nemu tempat sampah tiap 5 meter, ini bisa bikin shock. Dan penyebabnya... bukan karena Jepang cuek sama kebersihan, tapi justru karena pengalaman traumatis. Pada tahun 1995, Jepang diguncang serangan gas sarin oleh sekte Aum Shinrikyo. Senjata kimia itu disembunyikan di tempat sampah di stasiun bawah tanah Tokyo. Akibatnya12 orang tewas, lebih dari 1.000 luka-luka. Sejak saat itu, tempat sampah mulai disegel, lalu dihapus dari ruang publik demi keamanan. Tapi jangan salah, sebagian besar turis tetap puas kok jalan-jalan ke Jepang. Banyak yang justru makin respek sama budaya bersih mereka. Biar gak ribet, kamu bisa siapin totebag atau kantong kecil sendiri buat nyimpen sampah sementara. Nanti pas nemu konbini atau tempat sampah umum, baru deh dibuang. Jangan lupa, Jepang juga ketat soal pemilahan ya. Kapan lagi ikutan internship resmi langsung dari pemerintah Jepang meskipun belum punya pengalamaan????. Kalau kamu masih mahasiswa atau baru lulus, dan bisa Inggris/Jepang, ini bisa jadi jalan ninja kamu. ???????????? Biar gak telat, swipe dan lihat sendiri detailnya. Karena kesempatan kayak gini gak datang dua kali. Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang #HidupdiJepang #LiburandiJepang ? suara asli - Ohayo Jepang