Dilansir dari laman Jadesta Desa Wisata Osing Kemiren yang telah Kompas.com konfirmasi pada Arifin, ada beragam homestay di Desa Wisata Osing Kemiren yang bisa kamu sambangi.
Rata-rata, harga sewanya dibanderol mulai dari Rp 115.000. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi.
Pilihan homestay lainnya ada Kedaton Wetan, harga sewanya mulai dari Rp 250.000. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi, kamar mandi pribadi, kipas angin, televisi, dan WiFi.
Khusus homestay Kedaton Wetan, arsitektur bangunan ini mirip dengan rumat adat suku Osing Banyuwangi.
Homestay ini dilengkapi ornamen barang-barang antik suku Osing, serta kasur warna merah hitam yang terbuat dari kapuk khas milik masyarakat suku Osing Desa Kemiren.
Arifin mengatakan, lokasi Desa Wisata Osing Kemiren cukup strategis dan tidak jauh dari stasiun kereta api.
"Kalau mau ke Desa Wisata Osing Kemiren, lokasinya cukup strategis, perjalanan dari stasiun ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 15 menit," katanya.
Berdasarkan pantuan Kompas.com, stasiun kereta api jarak jauh yang dekat dengan Desa Wisata Osing Kemiren yaitu Stasiun Banyuwangi Kota.
Jika berangkat dari Jakarta, kamu bisa naik KA Blambangan Ekspres tujuan Stasiun Banyuwangi Kota. Kamu bisa memilih lokasi stasiun keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen ataupun Stasiun Jatinegara.
Perjalanan naik kereta dari Jakarta menuju Banyuwangi membutuhkan waktu sekitar 16 jam 15 menit.
Berdasarkan pantauan harga tiket kereta di aplikasi Acces by KAI, harga tiket KA Blambangan Ekspres kelas ekonomi dibanderol mulai Rp 580.000.
Sementara untuk harga tiket KA Blambangan Ekspres kelas eksekutif dibanderol mulai Rp 790.000.
Jarak Desa Wisata Osing Kemiren dari Stasiun Banyuwangi Kota yakni sekitar 4,4 kilometer. Kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi naik motor ataupun mobil.
Kata Arifin, salah satu waktu terbaik berkunjung ke Desa Wisata Osing Kemiren yaitu pada awal November, terdekat bisa datang pada 8 November 2025. Pada tanggal tersebut, katanya, akan digelar Festival Kopi Sepuluh Ewu.
"Kalau untuk ngopi (Festival Kopi Sepuluh Ewu) bulan depan, tanggal 8 November 2025," kata Arifin.
Jika berkesempatan mampir Desa Wisata Osing Kemiren, Arifin menyarankan untuk mencoba beberapa kuliner berikut:
1. Pecel Pithik
Berdasarkan saran dari Arifin, jika mencari makanan berat di Desa Wisata Osing Kemiren, wisatawan bisa coba pecel pithik.
"Yang makanan khas untuk makanan berat itu lebih ke pecel pithik, atau pecel ayam, karena itu kan memang makanan tradisional khas Kemiren," kata Arifin.
Menambahkan dari laman Jadesta, pecel pithik biasanya disajikan saat ritual adat Desa Kemiren.
Menambahkan dari Kompas.com (13/4/2017), pecel pithik atau pecel pitik merupakan hidangan ayam kampung muda yang dimasak dengan cara dipanggang secara utuh.
Beberapa bumbu yang digunakan untuk membuat pecel pitih seperti: kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula.
Bumbu tersebut nantinya akan dihaluskan kemudian dicampur dengan parutan kelapa muda.
Cara penyajianya cukup menarik, yaitu ayam yang telah dipangang akan disuwir menggunakan tangan. Setelah itu, daging ayam tersebut dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui.
2. Kopi Kemiren Jaran Goyang
Di Desa Wisata Osing Kemiren, kopi jaran goyang kerap diminum oleh masyarakat hingga tamu yang datang berkunjung.
Terdapat empat varian kopi jaran goyang, yaitu kopi robusta, robusta lanang, arabika, dan arabika lanang.
3. Kue Kelemben
Kelemben jajanan kue bolu kering khas Banyuwangi, Jawa Timur. Jika mencari kudapan di Desa Wisata Osing Kemiren, Arifin menyarankan untuk mencoba kue kelemben.
Dikutip dari Kompas.com (5/5/2021) kelemben merupakan bolu kering dengan rasa manis dan gurih dan biasanya disuguhkan kepada para tamu saat Idul Fitri.
Kelemben di Banyuwangi masih dibuat secara tradisional dengan dipanggang menggunakan tungku tradisional. Tungku dipanaskan menggunakan kayu bakar dan serabut kelapa.
Proses pembuatan kelemben dimulai dengan memecahkan telur lalu dikocok menggunakan mixer sampai mengembang.
Selanjutnya menambahkan bahan lainnya yakni tepung terigu, gula putih, gula aren, garam, dan soda kue. Bahan tersebut kembali dikocok menggunakan mixer hingga lembut.
Setelah adonan jadi, kemudian dipanggang menggunakan cetakan kue berbahan besi dan dipanggang di atas tungku.
Setelah itu tungku ditutup kembali menggunakan seng dan di atasnya diberi serabut kelapa yang telah dibakar. Setelah itu ditunggu sekitar 10 menit hingga matang dan siap untuk disajikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang