Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pakai Baju Cerah saat Wisata ke Thailand, Kenapa?

Kompas.com - 28/10/2025, 15:35 WIB
Mufit Apriliani

Penulis

KOMPAS.com - Wisatawan yang berencana liburan ke Thailand belakangan ini perlu memperhatikan satu hal penting, yaitu pakaian yang dikenakan.

Pemerintah Negeri Gajah Putih tengah memberlakukan masa berkabung nasional setelah wafatnya Ratu Sirikit pada 24 Oktober 2025 lalu.

Selama periode ini, masyarakat dan turis diimbau mengenakan warna pakaian yang sopan serta tidak mencolok.

Lalu, sampai kapan dan bagaimana aturan berpakaian selama masa berkabung untuk warga setempat dan turis?

Baca juga: Wisata Thailand di Masa Berkabung, Ini Etika yang Perlu Diketahui Turis!

Baca juga: Lisa BLACKPINK Jadi Duta Pariwisata Thailand, Segudang Konten Disiapkan

Masa berkabung nasional

Mengutip The Nation’s Thailand, Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, Anutin Charnvirakul menjelaskan bahwa masa berkabung dimulai pada 25 Oktober 2025.

Sejumlah warga Thailand di Bangkok pada Sabtu (25/10/2025) menangis sambil memegang foto Ibu Ratu Sirikit yang meninggal pada Jumat (24/10/2025) dalam usia 93 tahun.AFP/CHANAKARN LAOSARAKHAM Sejumlah warga Thailand di Bangkok pada Sabtu (25/10/2025) menangis sambil memegang foto Ibu Ratu Sirikit yang meninggal pada Jumat (24/10/2025) dalam usia 93 tahun.

Seluruh kantor pemerintahan, perusahaan negara, lembaga publik, dan sekolah mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati Ratu Sirikit.

Kemudian, masa berkabung untuk pegawai negeri sipil, pegawai perusahaan negara, dan pejabat pemerintah akan menjalani masa berkabung selama satu tahun, dimulai tanggal yang sama, 25 Oktober 2025.

Masyarakat umum dan turis asing yang berkunjung ke Thailand diimbau untuk turut menghormati masa berkabung selama 90 hari atau hingga Januari 2026 mendatang.

Baca juga: Thailand Targetkan 12 Juta Turis Asing hingga Akhir Tahun, Rilis Stimulus Wisata Domestik

Aturan pakaian selama masa berkabung Thailand

Selama masa berkabung, baik pejabat pemerintahan, penduduk setempat, maupun wisatawan dianjurkan untuk mengenakan pakaian berwarna hitam atau warna gelap.

Pada saat tersebut, memakai pakaian dengan warna cerah atau mencolok dianggap tidak sopan.

Maka, jika kamu hendak berkunjung ke Thailand pada akhir Oktober 2025 hingga akhir Januari 2026 ada baiknya untuk turut menghormati kebijakan pakaian yang dikenakan di masa berkabung nasional.

Baca juga: Turis Wajib Tahu, Pajak di 6 Bandara Thailand Naik per 1 Oktober 2025

Meski demikian, mengutip Dailymail, Tourism Authority of Thailand (TAT) menjelaskan bahwa suasana umum memang berubah lebih tenang, namun sektor pariwisata secara keseluruhan tetap berjalan normal.

“Seluruh destinasi wisata, layanan transportasi, restoran, toko, dan acara tetap berjalan seperti biasa. Namun, kegiatan publik, acara hiburan, dan aktivitas bisnis diimbau menyesuaikan format agar selarasa dengan suasana nasional yang sedang berduka,” jelas TAT.

Baca juga: Lampaui Thailand, Vietnam Jadi Destinasi Favorit Turis China Tahun 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau